Abstract:
Akasia merapakan salah satu tanaman yang diprioritaskan dalam
pembangunan hutan tanaman industri (HTI). Tanaman ini mempunyai banyak
manfaat, baik untuk pertukangan, perabot rumah tangga seperti lemari, kusen, pintu,
jendela dan khususnya sabagai bahan baku pada pabrik kertas {pulp and paper).
Kebutuhan bubur kertas untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor semakin
meningkat sehingga memerlukan bahan baku yang juga bertambah. Hal tersebut perlu
penyediaan bahan baku salah satunya tanaman akasia yang cukup dan bibit akasia
yang banyak dan berkualitas. Pertumbuhan bibit yang baik dapat diperoleh jika
medium yang digunakan mempunyai kualitas yang baik dari segi fisik dan kimianya.
Salah satu medium yang dapat digunakan adalah tanah gambut yang cukup luas
di Riau, namun dalam pemanfaatan tanah gambut sebagai medium tumbuh memiliki
kelebihan dan kelemahan.
Masalah penting yang hams juga diperhatikan untuk pertumbuhan bibit akasia
adalah serangan penyakit pada pembibitan. Penyakit rebah semai yang disebabkan
oleh Fusarium sp merupakan penyakit yang mempunyai intensitas serangan yang
tinggi dan mengakibatkan kematian pada pembibitan akasia. Salah satu altematif
imtuk mengatasi peraiasalahan tersebut yaitu dengan memanfaatkan dregs sebagai
pengganti amelioran untuk menetralisir tanah gambut dan melakukan tindakan
pengandalian dengan menggunakan agen hayati Trichoderma harzianum (T-ak) yang
diisolasi dari rizosfir akasia, sehingga pemanfatan T. harzianum (T-ak) bersamaan
dengan dregs pada medium gambut untuk pembibitan secara langsung akan
dipengaruhi oleh dosis dregs.