Abstract:
Telah dilakukan uji aktivitas antibakteri dari ekstrak buah mengkudu
(Morinda citrifolia L) teriiadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans.
Ekstrak yang diuji adalah ekstrak heksan, etil asetat, butanol, dan jus buah
mengkudu matang. Dari uji diperoleh hasil bahwa jus buah memiliki aktivitas
antibakteri yang kuat karena menghasilkan diameter zona bening rata-rata sebesar
2,3 cm terhadap Staphylococcus aureus dan diameter zona bening rata-rata <1 cm
terhadap Candida albicans. Uji aktivitas ini dilaksanakan dengan menggunakan
metoda difiisi kertas cakram. Analisis fitokimia sampel mengkudu kering dan
basah menunjukkan bahwa sampel mengkudu yang tumbuh di wilayah Pekanbaru
memiliki senyawa metabolit sekunder berupa senyawa fenolik. Karena ekstrak
yang memiliki aktivitas antibakteri terbesar adalah jus mengkudu, maka
digunakan jenis salep yang dapat dicuci dengan air karena memiliki fase air yang
lebih besar. Salep kemudian hanya diuji aktivitas antibakterinya dengan metoda
difusi sumur (lubang) dan menunjukkan hasil yang positif. Hal ini dikarenakan
lemahnya aktivitas ekstrak mengkudu terhadap Candida albicans. Seluruh salep
memiliki rata pH 7,2 - 7,4 yang merupakan kisaran pH netral dan tidak
mengakibatkan iritasi terhadap kulit. Salep yang lebih stabil adalah dasar salep
F3a dan salep aktif F3b karena lebih stabil kehomogenitasannya dibandingkan
variasi salep lainnya.