Abstract:
Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) telah berjalan selama empat tahun.
Semua proses pembelajaran termasuk praktikum histologi menyesuaikan dengan kurikulum
yang baru. Selama empat angkatan pelaksanaan pembelajaran praktikum histologi, hasil
proses pembelajaran mahasiswa kedokteran Universitas Riau semester pertama belum baik.
Sejak diberlakukannya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) angka kelulusan ujian regular
praktikum histology hanya sekitar 50%.
Hasil yang kurang baik pada semester pertama dalam proses pembelajaran praktikum
perlu mendapatkan perbaikan. Perbaikan ditujukan pada strategi pembelajaran yang lebih
tepat. Kelemahan yang dihadapi di lapangan antara lain ; mahasiswa mengalami kultur syok
terhadap perubahan pembelajaran ; proses adaptasi dalam mengikuti pembelajaran yang
lambat dari mahasiswa ; strategi pembelajaran pada praktikum yang belum berjalan dengan
baik.