Abstract:
Berdasarkan Kebijakan Umum Bidang Energi. ditegoskan balma
pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri perlu diarahkan sedemikian
rupa menuju kepada diversifikasi sumber energi yaitu peningkatan share
penggunaan energi non-minyak. Oleh karena itu. dipandang perlu untuk
segera mengupayakan pengembangan bahan bakar cair allernalif yang
dapat berkontribusi pada pemenuhan akan kebutuhan minyak solar
Indonesia. Salah satu jenis bahan bakar cair alternatif yang dipandang
berpotensi besar untuk dikembangkan di Indonesia adalah biodiesel.
Biodiesel adalah bahan bakar diesel yang terbuat dari sumber daya hayali.
CPO (Crude Palm Oil) merupakan sumber nabati terbesar di Indonesia.
Saat ini, kebutuhan CPO (Crude Palm Oil) dalam negeri sebagian besar
terserap oleh pabrik minyak goreng dengan kebutuhan rata-rata 3,5 juta
ton per tahun. Pabrik minyak goreng dapat menghasilkan asam lemak saM'il
distilat sekitar 6% dari kebutuhan CPO-nya (sehingga setahun dapat
mencapai 0,21 juta ton asam lemak sawit distilat). Asam lemak sawit
distilat yang memiliki kadar asam lemak melebihi 70% merupakan bahan
baku yang cocok digunakan untuk produksi biodiesel karena tidak konflik
dengan penyediaan pangan dan produk-produk vital lain dalam kehidupan.
Reaksi eslerifikasi dikatalisis oleh asam. Zeolit yang diaktivasi menjadi HZeoli
merupakan katalis asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi
kondisi proses reaksi esterifikasi asam lemak sawit menggunakan katalis Hzeolit.
Katalis H-Zeolit dipreparasi dari zeolit alam dengan pertukaran ion.
Reaksi esterifikasi dilangsungkan secara partaian dalam labu leher tiga
yang dilengkapi dengan pengaduk, pemanas dan pendingin balik. Reaksi
esterifikasi dilakukan dengan memvariasikan temperatur (40. 50 dan 60°C),
Nisbah berat katalis/PFAD (1/20, 1/10, 1/7) dan nisbah molar PFAD/
metanol (I/l, '/:, 1/3). Nisbah berat katalis / PFAD mempengaruhi konversi
reaksi esterifikasi asam lemak sawit menggunakan katalis H-Zeolit. Nisbah
molar PFAD/Metanol tidak mempengaruhi konversi reaksi. Kondisi proses
optimum diperoleh pada nisbah berat katalis/PFAD = 1/9,09 dan nisbah
molar PFAD/metanol 1/2,85.