1. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/9256
2024-03-29T10:53:54ZProsiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/9456
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu
Syahza, Almasdi; Suwondo, Suwondo; Bahruddin, Bahruddin; Darmadi, Darmadi
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas perairan Sungai Subayang yang dilakukan pada bulan Januari 2016. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei, dimana pengambilan data menggunakan teknik purposive rondom sampling pada 6 stasiun dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan. Parameter biologi yang diukur meliputi Keanekaragaman, Kepadatan, Dominasi. Parameter fisika dan kimia meliputi suhu, kecerahan, kecepatan arus, DO dan substrat dasar. Hasil penelitian ini menemukan 24 spesies yang terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas Insecta (23spesies) dan kelas gastropoda (1 spesies). Keanekaragaman makrozoobentos di Sungai Subayang berkisar antara 0,69 sampai 3,78, indeks tertinggi berada di stasiun I dan terendah terletak di stasiun VI. Indeks dominasi makrozoobentos di Sungai Subayang berkisar antara 0,16 sampai 0,53, indeks tertinggi berada di stasiun II dan terendah berada di stasiun IV. Sedangkan dominansi makrozoobentos di Sungai Subayang berkisar antara 0,16 - 0,53. Indeks dominansi menggambarkan ada atau tidaknya spesies makrozoobentos yang mendominasi perairaran tersebut. Berdasarkan indeks keanekaragaman kualitas perairan sungai subayang tergolong buruk hingga baik
2018-09-19T00:00:00ZAnalisis Koefisien Regim Sungai (Krs) Di Waduk Plta Kotopanjang Menggunakan Model Hidrologi Swat
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/9455
Analisis Koefisien Regim Sungai (Krs) Di Waduk Plta Kotopanjang Menggunakan Model Hidrologi Swat
Nurdin, Nurdin; Suprayogi, Imam
Fluktuasi debit air antara musim hujan dan musim kemarau tidak terlepas dari kondisi medan 90,50% dari luas DTA Waduk PLTA Kotopanjang adalah kelas kemiringan diatas 40%, jenis tanah yang didominasi oleh Podsol merah kuning 50,76% dan Brown forest soil 32,28% dari luas DTA serta luasnya lahan terbuka atau penggundulan hutan yang dapat mempercepat aliran masuk ke waduk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa besaran Koefisien Regim Sungai (KRS) yang terjadi berdasarkan parameter iklim, kelas lereng dan penggunaan lahan yang ada di DTA Waduk PLTA Kotopanjang. Simulasi model hidrologi SWAT yang dilkukan adalah untuk mendapatkan data karakteristik hidrologi di DTA waduk PLTA Koto Panjang berdasarkan data-data iklim (curah hujan, suhu udara, radiasi matahari, kelembaban udara, dan kecepatan angin) yang dipengaruhi oleh parameter tanah pada kondisi penggunaan lahan tahun 2011 dan 2014. Periode simulasi dilaksanakan antara tahun 2009 – 2014 dengan fase percobaan (warming-up) tahun 2009 - 2010, kalibrasi tahun 2011 – 2012, dan validasi tahun 2013 - 2014. Hubungan antara debit model SWAT dengan debit observasi menggunakan SWAT CUP SUFI II terhadap 11 parameter yang paling sensitif dan 4 parameter yang kurang sensitive ditunjukan oleh nilai koefisien determinan (R²) = 0,76 dan efisiensi NS = 0,75 yang tergolong baik. Hasil validasi memperlihatkan hubungan antara debit observasi/hasil pengukuran dan debit model/simulasi dengan koefisien determinasi (R²) dan NS masing-masing sebesar 0,64 dan 0,60 termasuk dalam kategori memuaskan. Pada penggunaan lahan tahun 2011 menghasikan debit maksimum (Qmak) dan debit minimum (Qmin) simulasi/model masing-masing 521,70 m³/dt dan 43,61 m³/dt dengan nilai KRS sebesar 11,949. Untuk tahun 2014 debit maksimum (Qmak) dan debit minimum (Qmin) simulasi/model yang dihasilkan masing-masing 532,20 m³/dt dan 42,72 m³/det dengan nilai KRS sebesar 12,212. Nilai KRS tahun 2011 dan 2014 yang masing-masing 11,949 dan 12,212 < 50 masih tergolong baik. Untuk menjaga fluktuasi antara debit maksimum dan minimum agar tidak terlalu besar diperlukan usaha pengelolaan penggunaan lahan yang cocok dan sesuai dengan kondisi/situasi di lapangan terutama dalam jenis vegetasinya
2018-09-19T00:00:00ZAnalisa Kawasan Rawan Banjir Di Kabupaten Kampar Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/9454
Analisa Kawasan Rawan Banjir Di Kabupaten Kampar Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis
Nurdin, Nurdin; Fakhri, Fakhri
Kampar District is traversed by two large rivers and several small rivers, including Kampar River which is ± 413.5 km long with an average depth of 7.7 m, and an average width of 143 m. Referring to Central Statistics Agency Kampar Regency (2015), Kampar residents numbered 703,005 people with a growth of 2.57% that exceeded the national population growth in 2010 of 1.49%. The Kampar Kanan River has a much larger flood impact than Kampar Kiri River because the majority of the population lives along the banks of the Kampar Kanan River. Areas that are always targeted need to be mapped in the form of flood vulnerability maps within Kampar regency. To map areas susceptible to flooding in Kampar District can be done using remote sensing data based on Geographic Information System (GIS). Analysis of the overlay map results as an indicator of flooding in 4 flood vulnerability classes in Kampar regency. Overlaid maps consist of Rainfall Map, Slope Map, Land Use Map and Geological Map, which resulted in the widest area in Kampar District in the prone category of 459,977.89 ha or 42.86% of the district area. The second sequence is in the non-vulnerable category 236,082.39 ha or 22.00%. While the order of the 3rd area is in very vulnerable category that is 219.279.54 ha or 20.43%, and the smallest area is in the safe category of 157,835.01 ha or 14.71% of Kampar Regency area.
2018-09-19T00:00:00ZAnalisis Kualitas Perairan Sungai Subayang Berdasarkan Indeks Biotilik Sebagai Pengayaan Modul Mata Kuliah Ekologi Perairan
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/9453
Analisis Kualitas Perairan Sungai Subayang Berdasarkan Indeks Biotilik Sebagai Pengayaan Modul Mata Kuliah Ekologi Perairan
Syuhada, Nur Ikhlas; Suwondo, Suwondo; Fauziah, Yuslim
River is a flowing water (lotic) that get input from all the waste of human activities like settlement, agriculture, and also industry. The impact of these activities makes many river pollution occurrences. The polluted streams have a major impact on changes of organisms in water, including to humans such as the need for clean water. The aquatic ecosystem is an ecological unit interconnected with abiotic and biotic components in its habitat. By studying the components in the waters we can see how the quality of a river. So by knowing the changes that occur in the waters, we can make efforts in managing river ecosystems. With this knowledge, it is expected to provide support in aquatic ecology knowledge . The study consisted of two stages: analysis of water quality and module enrichment. Stages of water quality analysis based on the biotic index are conducted along the Subayang River. This research is an explorative research which the data collection using survey method. Data are analyzed and discussed descriptively. The stage of module enrichment use the ADDIE development model (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) and then the modul will be validate. The results show that the research of the quality of the Subayang river has the characteristic that can be integrated with aquatic ecology course and it can be used for enrichment of modules in aquatic ecology.
2018-09-19T00:00:00Z