Faculty Social Science and Politics
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/9107
2024-03-29T05:24:39ZTATA KELOLA KAWASAN MANGROVE TERINTEGRASI DALAM PERSPEKTIF GOVERNANCE DI INDONESIA KAJIAN TEORITIS DAN EMPIRIS
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/10807
TATA KELOLA KAWASAN MANGROVE TERINTEGRASI DALAM PERSPEKTIF GOVERNANCE DI INDONESIA KAJIAN TEORITIS DAN EMPIRIS
Mayarni, Mayarni; syahza, Almasdi; Siregar, Sofyan Husein; Khoiri, M. Amrul; Nasution, Mimin Sundari; Sulistyani, Andri; Hariyani, Eka
Mangrove adalah salah satu sumber daya yang mempunyai fungsi ekonomi, ekologis, dan fungsi fisik di wilayah pesisir. Sebagai salah satu ekosistem yang langka di dunia, Mangrove dapat dinilaikan dalam segala aspek seperti fisik, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Dalam hal ini dapat digunakan untuk menindaklanjuti abrasi dan peningkatan produktivitas masyarakat setempat. Salah satunya dengan menilaikan ekosistem secara
keseluruhan ataupun penilaian nilai produk yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan secara lestari.
Cetakan pertama, Desember 2022
SIP Publishing (Anggota IKAPI)
Bekerja sama dengan
Pertamina RU II Sungai Pakning
Kedaireka Ristek Dikti
Universitas Riau
14 x 20 cm | vi + 178 hlm
ISBN 978-623-337-817-8
2023-01-01T00:00:00ZMODEL PENGELOLAAN HUTAN DESA BERKELANJUTAN
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/10512
MODEL PENGELOLAAN HUTAN DESA BERKELANJUTAN
Mayarni, Mayarni; Harto, Syafri
Terkait pengelolaan hutan desa di wilayah Provinsi Riau
memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri yang berbeda
dengan pengelolaan hutan desa di daerah lain seperti di Bantaeng,
Lampung, Bengkulu, Sumatra Barat atau Pulau Jawa pada
umumnya. Diketahui bahwa perizinan hutan desa di Riau pada
umumnya merupakan lahan bekas lahan dari perusahaan Hak
Pengusahaan Hutan (HPH) dan Hutan Tanaman Industri (HTI).
Hutan desa Kenegerian Gunung Sahilan merupakan bekas zona
pemanfaatan kawasan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) oleh PT.
Hutani Sola Lestari (HSL) yang menyimpan begitu banyak
potensi dan mampu mendatangkan banyak nilai ekonomi bagi
masyarakat di sekitar hutan desa. Namun demikian, kondisi
hutan tersebut bukan lagi merupakan hutan primer. Fakta yang
terjadi bahwa LPHD dan masyarakat belum dapat memanfaatkan
hutan desa sehingga belum memberikan berdampak kepada
perekonomian masyarakat, padahal Rencana Pengelolaan Hutan
Desa jangka panjang (35 tahun), rencana jangka menengah (10
tahun) dan rencana jangka pendek (1 tahun) telah disusun
2021-03-01T00:00:00ZPEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Teoritis dan Empiris
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/10511
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Teoritis dan Empiris
Mayarni, Mayarni; Meiwanda, Geovani; Zulkarnaini, Zulkarnaini
Realisasi pembangunan yang multi-dimensi memerlukan
investasi fisik maupun non-fisik. Investasi yang terpenting adalah
investasi dalam pembangunan sumber daya manusia. Sama halnya
dengan investasi yang bersifat fisik, jalan, jembatan, bandar udara,
pelabuhan irigasi dll, investasi sumber daya manusia mutlak dilakukan
sejak awal dan di segala lini. Termasuk ke dalam investasi sumber
daya manusia adalah yang bersifat meningkatkan kapasitas dan
kapabilitasnya.
Sumber daya manusia seringkali dikenal sebagai upaya untuk
meningkatkan modal manusia (human capital). Investasi modal
manusia bersifat kumulatif, yang harus dipupuk sejak awal dan berlangsung
terus menerus. Amartya Sen dalam berbagai tulisan dan
pemikirannya menuangkan konsep pembangunan sumber daya manusia
berbeda dengan pendekatan tradisional. Dalam pendekatan tradisional,
sumber daya manusia dipandang sebatas salah satu input dalam faktor
produksi, disamping modal dan sumber daya lainnya untuk meningkatkan
perekonomian.
2020-12-01T00:00:00ZStrategi Komunikasi Sebuah Tinjauan Komunikasi Dalam Penyelesaian Konflik
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/10254
Strategi Komunikasi Sebuah Tinjauan Komunikasi Dalam Penyelesaian Konflik
Nurjanah, Nurjanah
Proses terjadinya konflik tidak tiba-tiba terjadi tanpa sebab, namun melalui
berbagai.tahapan,.sejalan dengan pendapat Hendricks, 2012.(dalam.Wahyudi,
2015) menjelaskan.proses.konflik.terjadi disebabkan karena 3 (tiga)..fase..ialah,
peristiwa..sehari-hari, memunculkan pertentangan. Apabila seseorang individu
merasakan ketidakpuasan pada suasana lingungan kerja, dan itu merupakan tandatanda
terjadinya..suatu peristiwa biasa, mengakibatkan munculnya perasaan tidak
puas, sehingga individu merasa terganggu. Tahap kedua ketika muncul
permasalahan, masing-masing personal bertahan pada pendapatnya, dan saling
menuduh, individu-individu tersebut berpendapat bahwa perbuatannya yang paling
benar berdasarkan peraturan, karena menganggap individu dan..kelompok..lebih
penting dan dominan daripada organisasi. Tahap ketiga adanya perlawanan yang
sebagai proses konflik dengan kelompok yang berbeda yang tujuannya adalah
menang dan kelompok lain kalah.
2020-10-01T00:00:00Z