5. Seminar Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat Politik, Birokrasi, & Perubahan Social ke IV Tahun 2018https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/97572024-03-28T11:49:24Z2024-03-28T11:49:24ZPembinaan Peluang Usaha Kerajinan Industri Rumah Tangga Di Kecamatan Bunga Raya Kabupaten SiakAchnes, SofiaYusrizal, Firdaushttps://repository.unri.ac.id/handle/123456789/98052019-07-30T08:39:15Z2019-07-30T00:00:00ZPembinaan Peluang Usaha Kerajinan Industri Rumah Tangga Di Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak
Achnes, Sofia; Yusrizal, Firdaus
Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat di Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak adalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peluang usaha kerajinan industri rumah tangga dalam bentuk berbagai aneka kuliner. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa ketrampilan masyarakat akan menunjang pendapatan rumah tangga khususnya masyarakat yang terdiri dari anggota PKK, majlis taklim, dan pengusaha mikro kecil dan menengah. Dengan pengabdian ini maka pengunjung akan merasakan berbagai macam kuliner hasil kegiatan masyarakat di daerah tersebut yang selama ini sangat sulit didapatkan. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif, yaitu case study, dimana penulis bertindak sebagai instrument utama. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, dokumentasi dan arsip, serta partisipastif. Untuk dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya peningkatan kemampuan anggota kelompok dengan adanya bimbingan
2019-07-30T00:00:00ZSISTEM MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI LAHAN GAMBUT (STUDI TERHADAP MASYARAKAT DI KAMPUNG PENYENGAT, KABUPATEN SIAK)Yesi, YesiTantoro, Swishttps://repository.unri.ac.id/handle/123456789/98042019-07-30T08:35:29Z2019-07-30T00:00:00ZSISTEM MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI LAHAN GAMBUT (STUDI TERHADAP MASYARAKAT DI KAMPUNG PENYENGAT, KABUPATEN SIAK)
Yesi, Yesi; Tantoro, Swis
Kampung Penyengat terletak di Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak yang mana masyarakatnya sebagian besar mengandalkan kehidupannya pada perairan baik sungai, muara sungai, danau, tasik, maupun laut sebagai mata pencaharian utama. Saat ini, kehidupan ekonomi masyarakat desa Penyengat tidak lagi seutuhnya bergantung pada hasil alam, Sebagian masyarakat diwilayah studi ini sudah mulai membuka ladang untuk menanam sagu dan membuka usaha perkebunan dan atau buruh tani serta mengembangkan sektor pertanian.
Perubahan nilai dan fungsi dari lahan gambut dapat memberikan dampak negatif pada aspek sosial ekonomi masyarakat. Eksploitasi hutan dan lahan mengakibatkan perubahan terhadap pola mata pencaharian masyarakat tempatan, Hutan dan sungai tidak mampu lagi menjadi pemasok dan sumber ekonomi masyarakat sehingga diperlukan alternatif sumber mata pencaharaian di sektor lainnya. Adapun tujuan penelitian adalah mengidentifikasi karakter sosial budaya Masyarakat Kampung Penyengat, serta Menganalisis pola mata pencaharian penduduk lokal saat ini. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dipilih di Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Kabupaten Siak kaya akan ekosistem gambut yang beberapa diantaranya tengah dilakukan pemulihan atau restorasi pasca kebakaran lahan dan hutan. Pengambilan informan dilakukan berdasarkan tujuan tertentu, yaitu untuk memperoleh gambaran seluas-luasnya tentang sistem mata pencaharian masyarakat di lahan gambut. Untuk menentukan subjek dalam penelitian ini digunakan metode purposive sampling diantaranya adalah Kepala Desa, Tokoh adat, tokoh masyarakat serta warga tempatan. Hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebahagian besar Penduduk Kampung Penyengat merupakan kelompok etnik yang biasa disebut sebagai KAT (Komunitas Adat Terpencil) yakni Suku Anak Rawa. Keberadaan anak sungai yang relatif banyak menyebabkan sebagian besar masyarakat Kampung Penyengat mengandalkan kehidupannya pada perairan baik sungai, muara sungai, danau, tasik, maupun laut. Saat ini, kehidupan ekonomi masyarakat desa Penyengat tidak lagi seutuhnya bergantung pada sungai dan hasil alam, Sebagian masyarakat diwilayah studi ini sudah mulai membuka ladang untuk menanam sagu dan membuka usaha perkebunan dan pertanian.
2019-07-30T00:00:00ZPerempuan Suku Akit (Studi Aktivitas Kerja Dalam Komunitas Yang Memiskinkan Di Bantan Kabupaten Bengkalis)Asriwandari, HestiRosaliza, Mitahttps://repository.unri.ac.id/handle/123456789/98032019-07-30T08:30:05Z2019-07-30T00:00:00ZPerempuan Suku Akit (Studi Aktivitas Kerja Dalam Komunitas Yang Memiskinkan Di Bantan Kabupaten Bengkalis)
Asriwandari, Hesti; Rosaliza, Mita
Program Nawa Cita pemerintahan presiden Joko Widodo yang salah satunya adalah upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan melalui pembangunan ekonomi wilayah pesisir yang disertai dukungan dana trilyunan rupiah masih dalam proses yang belum memperoleh hasil yang optimal sebagaimana yang diharapkan. Fenomena ini menguatkan pandangan pemikir sosial bahwa kekuatan ekonomi dan keuangan bukan aspek tunggal untuk menjamin keberhasilan capaian pembangunan ekonomi.
Aspek sosial masyarakat merupakan sisi penting lainnya yang cenderung diabaikan oleh para perencana dan pelaksana pembangunan. Seperti halnya hambatan capaian pembangunan ekonomi pada komunitas masyarakat suku Akit di wilayah pesisir utara Bengkalis, seharusnya perlu ditinjau hambatan apa dibalik fenomena rendahnya produktivitas kerja masyarakat tersebut.
Data BPS 2015 menyebutkan bahwa 32.14% masyarakat pesisir hidup dibawah garis kemiskinan, yang memberikan kontribusi terhadap angka kemiskinan nasional yang sekarang mencapai 17.75% dari total jumlah penduduk Indonesia. Struktur sosial dalam masyarakat suku Akit umumnya dicirikan oleh adanya aktivitas kerja yang kuat yang merupakan konsekuensi dari sifat kegiatan pemanfaatan mangrove, bekerja di Panglong Arang dan sebagian kecil hidup sebagai nelayan. Pekerjaan-pekerjaan tersebut merupaka ikatan pekerjaan yang penuh dengan ketidakpastian. Bagi suku Akit, menjalin ikatan dengan patron (tauke) merupakan langkah yang penting dalam menjaga kelangsungan kehidupan keseharian mereka.
Penelitian ini di dilakukan di Desa Berancah Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, dengan Subjek penelitian yaitu perempuan yang merupakan bagian dari Suku Akitnya Yang terbesar di Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis.
Penelitian ini menggunakan metode ganda/campuran antara kualitatif dengan kuantitatif (mixed method). Mixed method tersebut mengejawantah dalam bentuk metode kualitatif atas metode kuantitatif, bukan metode kuantitatif atas metode kualitatif. Sebab, dalam penelitian ini metode kuantitaif menjadi penunjang metode kualitatif, sehingga metode kuantitatif memiliki fungsi untuk memberikan data latar belakang yang terukur untuk mengkontekstualisasi studi-studi intensif skala kecil.
2019-07-30T00:00:00ZPenyuluhan Penyelenggaraan Jenazah Menurut Syariah Islam Di Rw 10 Kelurahan Limbungan BaruBasri, BasriSwistantoro, SwistantoroIndrawati, IndrawatiNurhamlin, Nurhamlinhttps://repository.unri.ac.id/handle/123456789/98022019-07-30T08:21:22Z2019-07-30T00:00:00ZPenyuluhan Penyelenggaraan Jenazah Menurut Syariah Islam Di Rw 10 Kelurahan Limbungan Baru
Basri, Basri; Swistantoro, Swistantoro; Indrawati, Indrawati; Nurhamlin, Nurhamlin
Pengabdian kepada masyarakat ini berjudul “Penyuluhan Penyelenggaraan Jenazah Menurut Syariah Islam Di RW 10 Kelurahan Limbungan Baru”. Metode yang dipakai penyuluhan peserta berjumlah 30 orang, 20 laki-laki. 10 perempuan. Tujuan dari penyuluhan ini supaya masyarakat RW 10 Kelurahan Limbungan Baru lebih mengetahui, memahami pelaksanaan jenazah sesuai dengan syariat Islam. Hasil darir penyuluhan masyarakat yang mengikuti penyuluhan, sudah dapat melaksanakan jenazah lebih terampil sesuai dengan Syariat Islam.
2019-07-30T00:00:00Z