Fisheries and Marinehttps://repository.unri.ac.id/handle/123456789/6022024-03-29T15:08:21Z2024-03-29T15:08:21ZPotensi Gastropoda Intertidal Sebagai Biomonitor Pencemaran Logam Berat Di Perairan Pantai TropisAmin, Bintalhttps://repository.unri.ac.id/handle/123456789/66442015-01-22T19:03:16Z2015-01-22T00:00:00ZPotensi Gastropoda Intertidal Sebagai Biomonitor Pencemaran Logam Berat Di Perairan Pantai Tropis
Amin, Bintal
Pemanfaatan laut bagi kesejahteraan manusia semakin
meningkat sejalan dengan bertambahnya populasi manusia.
Peningkatan jumlah penduduk dan berbagai aktivitas
manusia di kawasan pantai menyebabkan wilayah iru sering
digimakan sebagai tempat pembuangan akhir yang dapat
menyebabkan peningkatan jumlah limbah termasuk yang
mengandung logam berat sehingga pada akhimya dapat
mengganggu keseimbangan biogeokimia perairan laut
terutama di zona pantai
2015-01-22T00:00:00ZTeknik Pengelolaan Kualitas Air Budidaya Perikanan Pada Era IndustrialisasiSyafridimanhttps://repository.unri.ac.id/handle/123456789/66382015-01-22T19:05:18Z2015-01-22T00:00:00ZTeknik Pengelolaan Kualitas Air Budidaya Perikanan Pada Era Industrialisasi
Syafridiman
Tanpa air mustahil ada kehidupan, begitu pentingnya air. Untuk
itu kuaHtas air perlu dipertahankan sesuai dengan peruntukannya,
khususnya bagi kehidupan organisme budidaya perairan. Pengaruh
berbagai faktor (fisika, kimia dan biologi) air sangat mudah
terpengaruh, sehingga dapat menyebabkan terjadinya perubahan
komposisi air dari H^O menjadi H^O + X (dimana X adalah jumlah
pertambahan komposisi air akibat masuknya bahan-bahan asing
dalam interval waktu tertentu). Dalam era industrialisasi saat ini,
jumlah pertambahan komposisi air alami (X) meningkat drastis akibat
sungai, danau, pantai dan laut telah dijadikan sebagai tong
pembuangan limbah industri yang ada di sekitamya. Pembahan
komposisi air alami ini seiring dengan waktu tentu lambat laun tanpa
disadari jumlahnya akan bertambah terns sebagai puncak penyebab
terjadinya pencemaran perairan
2015-01-22T00:00:00ZImplementasi Konsep Kerjasama(Cooperative Effect) Koperasi Dalam Mencapai Keberhasilankud Mina (Koperasi Perikanan)Zulkarnainihttps://repository.unri.ac.id/handle/123456789/66342015-01-22T19:00:43Z2015-01-22T00:00:00ZImplementasi Konsep Kerjasama(Cooperative Effect) Koperasi Dalam Mencapai Keberhasilankud Mina (Koperasi Perikanan)
Zulkarnaini
Keberadaan Koperasi Unit Desa (KUD) pada umumnya
b e r a d a di p e d e s a a n dimaksudi<an untuk membantu
mengembangkan ekonomi masyarakat di pedesaan, ha! ini
sesuai dengan kenyataan bahwa sebagian besar rakyat
Indonesia berada di pedesaan. Senada dengan hal tersebut
Sutaryo Salim (1992:34), menyatakan KUD dikembangkan
untuk meningkatkan peranan ekonomi masyarakat pedesaan
dan merupakan suatu Koperasi yang dibentuk oleh warga desa
dari suatu desa atau kelompok desa yang disebut unit desa,
yang dapat merupakan suatu kesatuan ekonomi masyarakat
kecil. Untuk mencapai maksud tersebut aktivitas usaha yang
dilakukan oleh Koperasi unit desa (KUD) meliputi berbagai
macam jenis usaha (Multy purpose).
Fungsi utama Koperasi unit desa secara umum adalah
untuk meningkatkan kualitas hidup sumberdaya manusia dan
perekonomian masyarakat di wilayah kerjanya. Dengan
demikian kegiatan Koperasi unit desa haruslah memberikan
manfaat ekonomi kepada masyarakat desa sebagai
anggotanya dengan membantu pengadaan dan penyaluran
sarana produksi, pemasaran hasil, dan penyaluran barangbarang
keluarga. Selain itu Koperasi unit desa harus ikut
mengambil bagian dalam peningkatan produksi dengan
memperkenalkan dan memasyarakatkan teknologi baru untuk
bidang usaha yang ditekuni oleh anggotanya.
2015-01-22T00:00:00ZPemanasan Global Dan Respon Fisiologis Hewan AkuatikSiregar, Yusni Ikhwanhttps://repository.unri.ac.id/handle/123456789/66332015-01-22T19:00:12Z2015-01-22T00:00:00ZPemanasan Global Dan Respon Fisiologis Hewan Akuatik
Siregar, Yusni Ikhwan
Ancaman Pemanasan Global telah menjadi isu utama lingkungan
dan semakin intense dibicarakan di seantero dunia dalam dekade
terakhir. Gejala, ancaman terhadap berbagai ekosistem daratan
(terrestrial ecosystem) maupun perairan (Aquatic ecosystem),
antisipasi mitigasi bencana pemanasan global, telah dibicarakan pada
berbagai forum seminar, konferensi ilmuwan, dan pada level pemimpin
Negara sebagai pengambil kebijakan.
2015-01-22T00:00:00Z