Basuki2015-07-022015-07-022015-07-02Dodyhttp://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/7148Tanaman kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan penting di Indonesia karena bijinya dapat digunakan untuk bahan pangan sehari-hari, bahan baku industri, pakan ternak dan untuk pembuatan minyak. Biji kedelai memiliki kandungan gizi cukup tinggi terutama protein. Dalam biji kedelai terkandung ratarata 35 % karbohidrat, 35 % protein, 18 % lemak, dan 10 % air, serta mengandung beberapa mineral seperti Ca, P, Fe, Vitamin A, dan Vitamin B (Adisarwanto, 2005). Indonesia merupakan salah satu negara yang mengkonsumsi biji kedelai terbesar di dunia. Olahan pangan kedelai dominan di Indonesia adalah tahu dan tempe yang dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat. Meningkatnya pendapatan masyarakat, pertambahan jumlah penduduk dan populasi ternak serta meningkatnya permintaan untuk bahan baku industri menyebabkan kebutuhan akan kedelai dalam negeri terus meningkat sehingga tidak terpenuhi oleh produksi dalam negeri. Produksi kedelai di Indonesia sekitar 1,2 ton/ha, masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan rerata produksi dunia yang mencapai sekitar 1,5 ton/ha (Damardjati et al, 1996). Permasalahan yang sering dihadapi dalam upaya peningkatan produksi kedelai dan budidaya tanaman kedelai diantaranya adalah penyakit. Salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan dan menurunkan produksi tanaman kedelai adalah puru akar yang disebabkan oleen-USMengendalikan Penyakit Puru AkarNematoda Meloidogyne sppPemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Untuk Mengendalikan Penyakit Puru Akar Yang Disebabkan Oleh Nematoda Meloidogyne spp. Pada Tanaman KedelaiUR e-Research