Syafrial2013-05-142013-05-142013-05-14978-602-17017-0-6wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id:80/handle/123456789/3346Perubahan kurikulum di Indonesia mengakibatkan pembelajaran sastra tidak lagi sebagai mata pelajaran. Kurikulum Tingkat Unit Pelajar (KTSP) tahun 2008 meletakkan pembelajaran sastra yang terintegrasi dalam empat kemahiran bahasa (mendengar, membaca, berbicara, dan menulis. Pembelajaran sastra diubah fungsi sebagai objek untuk pembelajaran kemahiran berbahasa. Dengan demikian tujuan pembelajaran sastra di sekolah menengah tidak dapat tercapai secara maksimal. Tujuan tersebut diantaranya adalah agar pelajar; (1) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluaskan wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan (2) menghargai dan berbangga dengan sastra itu sendiri sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia. Untuk itu, diperlukan strategi pembelajaran yang tepat dan disokong oleh peta materi dan peningkatan kompetensi pengajar serta kecemerlangan pelajar. Memilih strategi pembelajaran yang tepat merupakan salah satu langkah revitalisasi pembelajaran sastra di sekolah menengah. Adapun strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran inquiry-discovery dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiry-discovery terbimbing. Dengan strategi pembelajaran inquiry-discovery pencapaian pemahaman, interpretasi, dan praktek sastra di kalangan siswa diharapkan dapat dicapai secara maksimal.enrevitalisasistrategi pembelajaraninquiry-discoverysastraRevitalisasi Pembelajaran Bahasa Sastra dan Seni Di Sekolah MenengahOther