Hamid, HamdiBathara, LamunArief, Hazmi2013-05-282013-05-282013-05-28wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id:80/handle/123456789/3483Persoalan kemiskinan di Provinsi Riau juga tidak terlepas dari mata pencaharian masyarakat Riau. Bappeda Provinsi Riau (2009), tercatat pada tahun 2009 sebanyak 48,80% masyarakat Riau bermatapencaharian dii sektor pertanian. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar masyarakat Riau menggantungkan hidup pada sektor pertanian yang pada umumnya sektor pertanian di daerah pedesaan termasuk disekitar wilayah PTPN-V, sedangkan data BPS Provinsi Riau dalam Komara (2010) menyatakan bahwa lebih dari 70% penduduk miskin Riau berada di pedesaan termasuk di wilayah PTPN-V Kemiskinan adalah suatu situasi di mana pendapatan tahunan individu di suatu kawasan (daerah/desa) tidak dapat memenuhi standar pengeluaran minimum yang dibutuhkan individu untuk dapat hidup layak di kawasan (daerah/desa) tersebut. Individu yang hidup di bawah standar pengeluaran minimum tersebut tergolong miskin. Ketika perekonomian berkembang di suatu daerah/desa, terdapat lebih banyak pendapatan untuk dibelanjakan, yang jika terdistribusi dengan baik di antara penduduk daerah/desa tersebut akan mengurangi kemiskinan. Dengan kata lain, secara teoritis, pertumbuhan ekonomi memainkan peranan penting dalam mengatasi masalah penurunan kemiskinan. Suatu daerah/desa dapat dikatakan miskin atau hidup dalam kemiskinan jika pendapatan atau aksesnya terhadap barang dan jasa relatif rendah dibandingkan rata-rata daerah/desa lain dalam perekonomian tersebut. Secara absolut, daerah/desa dinyatakan miskin apabila tingkat pendapatan atau standar hidup masyarakatnya secara absolut berada di bawah tingkat subsisten. Ukuran subsistensi tersebut dapat diprediksi dengan garis kemiskinan.enMapping Daerah/Desa Miskin di Sekitar Areal PTPN VUR e-Research