Muhammad Amin, RajaHidir, Achmad2012-12-052012-12-052012-12-05wahyu sari yenihttp://hdl.handle.net/123456789/886Laki-laki dan perempuan secara kodrati tidak mungkin akan terpisahkan, karena eksistensi kediianya adaiah saling membutuhkan dan saling melengkapi, dorongan ini muncul secara alsuniah dari dulu dan mungkin hingga akhir zaman. Maka fenomena perjodohan adaiah hal yang alami dalam kehidupan manusia. Perjodohan dalam era dahulu selalu diintervensi oleh keluarga dan kerabat, namun seiring perkembangan zaman perubahan telah terjadi. Perjodohan tampaknya semakin ditinggalkan dan mereka kaum muda ingin menentukan pasangannya sendiri. Tetapi dalam perjalanannya tidaklah semudah yang dikira. Oleh sebab itu kesulitan dalam pencarian jodoh dialami oleh sebagian manusia, termasuk oleh kaum perempuan. Penelitian ini berusaha menjawab masalah: bagaimana persepsi kaurn perempuan terhadap fenomena pencarian jodoh melalui rubrik jodoh di media massa. Dan bagaimana pula aksesibilitas mereka dalam menyiasati kesulitan jodoh bila sekiranya mereka mengalaminya. Penelitian dilakukan di kecamatan Sail Pekanbaru. Dipilihnya lokasi ini disebabkan daerah ini cukup banyak rumah sewaan/kontrak yang dihuni kaum perempuan remaja, baik berstatus pelajar, mahasiwa maupun pekerja. Pendekatan penelitian dilakukan dengan metode kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Kaum remaja perempuan yang berhasil diwawancarai banyak berstatus sebagai mahasiswa dan pekerja. Sebagian dari mereka banyak juga yang kini berstatus sebagai mahasiswa murni {full timer) dengan masih mengharapkan subsidi dari keluarganya di karapung halamannya. Umumnya kaum remaja puteri pemali dan mengetahui adanya rubrik jodoh di media massa. Ini dibuktikan bahwa mereka yang pemah membaca rubrik ini mencapai (40%), sementara mereka yang membaca kemudian ikut serta dan mencoba rubrik itu mencapai (44 %). Sementara mereka yang tidak pernah membaca 16 %, Bagi mereka yang tidak pemah membaca ini, bukan berarti bahwa mereka tidak tahu adanya mbrik jodoh di media massa. Adanya mbrik ini sudah bukan rahasia umum, mereka umumnya mengetahui. Tetapi mereka ini umumnya tahu namun mereka tidak tertarik untuk mengikuti dan membacanya. Ketidak tertarikan mereka itu bila diperinci disebabkan; (1) Merasa bahwa membaca rubrik jodoh adaiah pekerjaan membosan dan monoton, Karena topiknya hanyalah dari keisengan atau kegalauan sebagian masyarakat tentang pencarian jodoh. Topik ini dari minggu ke minggu nyaris sama saja, sehingga mereka tidak tertarik. (2) Merasa bahwa mbrik jodoh adaiah tidak tepat bagi mereka, sebab jodoh dan kematian adaiah umsan illahi. Maka hiduplah secara wajar dan tidak perlu membuang-buang waktu dengan membaca rabrik seperti itu. (3). Adanya kekuatiran dan kesangsian bahwa identitas yang diberikan dan dicantumkan dari peserta mbrik itu adaiah palsu yang muncul dari keisengan peserta sebagai oportunis. Mereka yang pernah mencoba ikut mbrik jodoh umumnya memiliki alasan tersendiri. Alasan-alasan tersebut bila diperincikan secara garis besamya adaiah sebagai berikut; (1). Coba-coba (iseng). Keisengan ini bila dirinci lebih disebabkan: Mereka hanya ingin mengetahui seberapa besar respon masyarakat (dunia laki-laki) dalam memiiih dirinya untuk dijadikan jodoh. Dengan kata lain seberapa besarkah dirinya laku dan memiliki daya tarik bagi orang Iain. Rasa penasaran ini diuji dengan mencoba rubrik jodoh. (2) Ingin mengetahui dan menambah pergaulan. Diharapkan dari rubrik ini akan bertemu berbagai sahabat/kenalan dari berbagai daerah. Terlepas apakah nantinya cocok untuk jadi pacar/jodoh atau tidak. Sementara bagi mereka yang ingin mencan jodoh/pasangan ideal dari keikutsertaa mereka dalam rubrik ini memiliki alasan antara lain: (1) Diharapkan dengan ikutserta dalam rubrik ini akan bertemu jodoh/pasangan yang didambakan. Mereka ini umumnya diliputi rasa cemas akan ketidakpunyaan pasangan hidup, karena umur semakin bertambah. (2) Dengan ikutserta rubrik ini merupakan artikulasi kepentingan dari mereka dalam pencarian jodoh. (3). Budaya malu dan pasif adaiah milik perempuan dalam mencari jodoh, tetapi dengan cara ini sedikit tertutupi, (4) Ingin mencari pasangan ideal dan pemah tertarik pada iklan yang ditawarkan; adanya iklan dari seorang laki-laki yang mencari pasangan hidup dengan kriteria yang ideal dan merasa dirinya memenuhi kriteria yang diminta.enPEREMPUAN DAN BIRO JODOH Artikulasi Persepsi dan Preferensi Pennanfaatan Biro Jodoh di Kaiangan Perempuan Kota PekanbaruArticle