DJAMIN, DJANIMAR2012-11-122012-11-122012-11-11wahyu sari yenihttp://hdl.handle.net/123456789/470Dalam ketetepan MPR Nomor 11/MPR/I999, tentang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) antara lain menetapkan bahwa pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup agar diarahkan untuk dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat dalam peranannya sebagai sumber dari pendapatan dan lapangan kerja, juga tetap bermanfaat bagi generasi mendatang. Selanjutnya atas sumber daya hutan, GBHN antara lain juga mengarahkan bahwa peningkatan dan penyempurnaan upaya rehabilitasi lahan untuk mencegah dari bertambahnya hutan bermutu rendah dan meningkatkan produktivitas hutan perlu dilakukan. Peningkatan hutan tersebut juga diperlukan dalam rangka menjamin kebutuhan akan pasokan bahan baku industri pengolahan hasil hutan. Seperti diketahui bahwa industri perkayuan di Indonesia mulai berkembang sejak tahun 1986, dan semakin berkembang yakni setelah diberlakukannya kebijakan pengembangan dengan melarang ekspor bahan mentah (kayu bulat dan kayu gergajian) melalui UU No. 5 tahun 1999. Apabila dikaji lebih mendalam, perkembangan pembangunan perusahaan perkayuan pada saat itu tidak seperti yang diharapkan. Ditengah-tengah maraknya isu lingkungan dan terpaan krisis ekonomi dalam upaya mengatasi hal tersebut diatas merupakan suatu tantangan. Ini disebabkan karena potensi bahanbaku tidak seimbang dengan kebutuhan industri plywood di Provinsi Riau sebagai akibat pembangunan sub sektor pengusahaan hutan yang belum sepenuhnya berhasil seperti yang diharapkan. Akibatnya program pengembangan subsektor industri perkayuaan yang efisien dan berdaya saing global mengalami hambatan. Dalam menjalankan kegiatan produksi diperlukan adanya pengadaan bahanbaku. Untuk itu perlu adanya suatu 3 kebijaksanaan mengenai pengadaan bahanbaku guna menunjang kegiatan produksi secara kontinyu yang harus dibeli, diproses dan kemudian dijual kepada konsumen. Tersedianya bahan baku dalam jumlah cukup, kualitas yang sesuai dengan standar dan harga yang wajar akan sangat mempengaruhi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku untuk poduksi.enDAMPAK KRITERIA SUPPLIER SELECTION, INTEGRASI INTERNAL DAN INTEGRASI EXTERNAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PLYWOOD DI PROPINSI RIAUArticle