Herman, SyamsuSyarfl Mx.Edward Hs2015-07-082015-07-082015-07-08Dodyhttp://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/7306Aplikasi pemisahan menggunakan membran telah banyak di lirik, selama proses penggunaan membran menunjukan terjadinya fenomena fouling. Foulant penyebab fouling cenderung bersifat reversibel dan irreversible. Pereduksian foulant dapat dilakukan dengan pencucian kimia. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari efisiensi dan efektivitas pencucian dari agent chemical cleaning (NaOH, HCi dan HNO3) pada penyisihan kurkumin (zat warna). Operasi pencucian membran UF selulosa asetat sistem aliran dead end dilakukan secara forward. Pembilasan dilakukan selama 30 menit dengan tekanan 0,5 bar, begitu juga dengan pencucian kimia. Variasi konsentrasi chemical cleaning agent adalah 0,1, 05, dan 1 N . Penyisihan kurkumin dilakukan selama 60 menit pada tekanan umpan 1 bar. Hasil penelitian ini menunjukan, pencucian menggunakan larutan NaOH terbukti lebih efisien dibandingkan dengan HNO3 dan HCi. Konsentrasi yang tinggi belum tentu mengoptimalkan efisiensi pencucian, hal ini tergantung pada bahan kimia yang digunakan. Nilai PR tertinggi adalah 73,63% pada penggunaan NaOH 0,5 N. Nilai RR tertinggi mencapai 29,94% pada penggunaan HCI 1 N. Efektivitas rata-rata NaOH mencapai 15,57% namun efektivitas menurun hingga -3,10 % jika menggunakan HCI sedangkan HNO3 -15,52 %. Efektivitas tertinggi mencapai 20,11% yakni menggunakan NaOH 1 N.en-USPencucian KimiaFoldingMembran UFEkstraksi KurkuminPenanggulangan Irreversible Fouling Membran Ultrafiltrasi Selulosa Asetat Pada Proses Penyisihan Kurkumin (Zat Warna)UR e-Research