MurlianisErwin2015-08-102015-08-102015-08-10978- 602-19166-0-5wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/7473Salah satu kendala yang masih sering ditemukan pada upaya penekanan jumlah penderita TB Paru adalah kurangnya pemahaman masyarakat. Masih banyak masyarakat yang kurang memiliki akses informasi sehingga terkadang mempunyai persepsi yang salah tentang penyakit tuberkulosis paru (TB Paru). Banyak penderita TB Paru yang enggan berobat ke rumah sakit atau Puskesmas karena mengira TB Paru adalah penyakit karena guna-guna, diracun, kutukan, keturunan dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi persepsi penderita TB Paru terhadap penyakit TB paru di wilayah kerja Puskesmas XIII Koto Kampar III. Metode penelitian ini adalah deskriptif sederhana, total 40 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara penularan TB paru denganmenggunakan skala likert. Hasil penelitian didapatklan persepsi negatif tertinggi (50%) adalah tentang penyebab terjadinya tuberkulosis. Sedangkan cara pencegahan sebagian besar mempunyai persepsi yang positif (85%).enPersepsi masyarakattuberkulosis paruGambaran Persepsi Penderita Tb Paru Tentang Penyakit Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Xiii Koto Kampar IIIUR-Proceedings