P, UtamaFermiSopian2013-05-042013-05-042013-05-04978-602-967-0-9wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id:80/handle/123456789/3191Abu terbang (fly ash) industri sawit merupakan limbah yang cukup potensial untuk dimanfaatkan secara kimia yaitu dengan mengambil unsur silikanya dan dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai tinggi yaitu silika presipitasi. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh pH dan waktu aging terhadap proses presipitasi. Silika presipitasi dihasilkan dengan terlebih dahulu mengekstraksi abu sawit dengan pelarut sodium hydroxide (NaOH) untuk mendapatkan natrium silikat (Na2SiO3). Ekstraksi dilakukan pada suhu 105 0C dan kecepatan pengadukan 300 rpm selama 4 jam. Filtrat hasil ekstraksi digunakan sebagai sampel untuk tahap presipitasi. Sebanyak 1600 mL ekstrak silika dipresipitasi di dalam reaktor 2000 mL, dimana kondisinya dijaga pada suhu 400C, kecepatan pengadukan 300 rpm serta dialirkan gas CO2 sebesar 0,4 Liter/menit. Variasi pH dilakukan dengan cara pengambilan sampel sebanyak 30 mL setiap 15 menit kemudian dianalisa pH dan konsentrasi silika di larutan. Dari analisa, pH yang dicapai 12,4; 12,1; 10,7; 9,6; 9,2; 8,9; dan 8,5. Hasil Optimum diperoleh saat pH mencapai 9,2 yaitu sebesar 97,56% silkca terpresipitasi. Dari hasil variasi pH, diperoleh pH optimum yang memberikan silika terpresipitasi maksimum. Pada kondisi operasi yang sama dilakukan proses presipitasi untuk mengetahui pengaruh waktu aging. Proses dihentikan ketika pH larutan mencapai 9,2. Kemudian variasi waktu aging dilakukan dengan cara penngambilan sampel sebanyak 30 mL pada saat 0, 30, 60, 90 dan 120 menit kemudian dianalisa konsentrasi silika di larutan. Hasil optimum diperoleh pada menit ke 60 yaitu sebesar 99,38% silika terpresipitasi.enabu terbangpresipitasiwaktu agingPENGARUH pH DAN WAKTU AGING TERHADAP PROSES PRESIPITASI SILIKA DARI FLY ASH SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN CO2UR-Proceedings