Wahibah, Ninik NihayatulHermanRoslim, Dewi Indriyani2014-03-052014-03-052014-03-05wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/5775Padi (Oryza sdtiva L.) rnerupakan sumber pangan bagi masyarakat Indonesia yang dikonsumsi tidak kuran g dari 200 juta penduduk. Konsumsi beras rata-rata 133 kglkapita/tahun, maka total kebutuhan beras 26,6 juta ton/tahun (Husodo 2007). Pertarnbahan jurnlah penduduk nrendorong rneningkatnya kebutuhan akan beras, oleh karena itu perlu digalakkan usaha peningkatan produksi beras untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Angka Tetap (ATAP) prodtrksi padi tahun 2010 sebesar 574.864 ton padi Gabah Kering Giling (GKG) atau meningkat dibanding produksi padi pada tahun 2005 sebesat 425.095 toMra (BPS 2011). Peningkatan produksi padi tersebut belnm mencuktrpi kebutuhan konsumsi beras penduduk R.iau sebesar 659.6rc tonlha. Hal ini menyebabkan tingginya ketergantungan pasokan beras dari Provinsi lain seperti Sumatera Barat atau Sumatera Utara. Untuk mengurangi ketergantuttgaf tersebut, pemerintah Provinsi beserta pelnerintah Kabupaten se Riau mengeluarkan kebijakan peningkatan produksi beras. Kebiikan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk progrimr ekstensifikasi manpun intensifikasi. Upaya ek-stensiJikasl dilakukan dengan rnengernbangkan areal pertanian seperti mengembangkan varietas padi pada lahan gambut yang barryak terdapat di Provinsi Riau. Usaha inten.sifikasr dilakukan dengan cara perbaikan varietas padi melalui pengembangan galur-galur yang mempunyai potensi produksi tinggi dengan biayaminimal.enEVALUASI KARAKTER FENOTIPIK DAN UPAYA PENGEMBANGAN TANAMAN PADI LOKAL MELALUI PERSILANGAN DAN MUTASI BUATANUR-Scientific Work Lecturer