Rusliadi2014-04-042014-04-042014-04-04wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/6030Kabupaten Indragiri Hilir memiliki komoditi perikanan unggulan salah satunya adalah kepiting bakau (Scylla serrata). Sampai saat ini kepiting bakau hanya dieksploitasi dari alam, dengan demikian keberadaan kepiting bakau semakin terancam. Realitas ini mininal didukung oleh 4 hal yang mendasar : 1). Perburuan terhadap induk kepiting bakau semakin meningkat dengan pembongkaran sarang, 2). Semakin rusaknya kawasan hutan mangrove sebagai habitatnya, 3). Semakin menurunnya kualitas perairan di kawasan tempat hidupnya dan 4). Persepsi masyarakat menjelaskan bahwa semakin tahun semakin sulit mencari kepiting bakau. Untuk mengantisipasi kemungkinan punahnya kepiting bakau salah satunya dengan melakukan usaha budidaya. Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir berencana akan membangun fasilitas pembenihan kepiting bakau atau balai benih. Dengan adanya balai benih kepiting bakau ini diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam penyediaan benih kepiting baik untuk budidaya maupun restoking Untuk keperluan tersebut diidentifikasi sebanyak 6 lokasi yaitu Sungai Buluh, Pulau Cawan, Tanjung Baru, Kuala Patah Parang, Teritip dan Teluk Nibung. Dari enam (6) lokasi yang diidentifikasi berdasarkan parameter aksessibilitas, topografi, status lahan, kulaitas air, infrastruktur, kodisi tanah, keamanan, tata ruang dan persepsi masyarakat; ternyata lokasi yang paling sesuai untuk lokasi Balai Benih Kepiting di Kabupaten Indragiri Hilir terletak di Desa Tanjung Baru Kecamaatan Tanah Merah. Kelebihan lokasi ini dengan lokasi lain terletak pada parameter aksessibilitas, topografi dan ketersediaan linstrik PLNenbalai benihkepiting bakauIndragiri hilirPENENTUAN LOKASI BALAI BENIH KEPITING BAKAU DI KABUPETAN INDRAGIRI HILIRUR-Scientific Work Lecturer