Tamboesai, Emrizal Mahidin2014-01-232014-01-232014-01-23978-602-9115-24-6wahyu sari yenihttp://hdl.handle.net/123456789/5310Cekungan Sumatera Tengah merupakan salah satu penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia khususnya di daerah Minas, Duri, dan Langgak Riau. Beberapa tahun belakangan ini, produksi minyak bumi di daerah tersebut mengalami penurunan. Karena banyak di dapat sumur-sumur yang tidak aktif lagi ( sumur tua) tetapi masih mengandung minyak mentah sebanyak 30% hingga 60% dari kandungan aslinya ( Purwono, 2008). Untuk mempertahankan produksi maka perlu dalakukan kegiatan eksplorasi minyak bumi dengan menggunakan kajian goekimia molekular yang dapat mengurangi resiko kegagalan ekploitasi minyak bumi. Geokimia molekuler merupakan parameter penting dalam studi korelasi antar sumur produksi dari Cekungan Sumatera Tengah. Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan genetika minyak bumi antar sumur produksi dari lapangan Minas, Duri, dan Langgak. Diagram bintang merupakan metode yang digunakan untuk menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan genetik dari sampel teranalisis. Dan hasil analisis, sampel minyak lapangan Duri berkorelasi positif dengan sampel minyak lapangan Langgak. Sampel minyak bumi Duri dan Langgak berkorelasi negatif dengan sampel minyak lapangan Minas. Dengan mengetahui adanya korelasi minyak bumi, dapat membantu dalam tindakan pengurasan minyak (Enhanced Oil Recovery) dengan cara yang sesuai.enPetroleum geochemistryGCkorelasiPERBANDINGAN GEOICIMIA MOLEKULAR MINYAK BUMI SUMUR PRODUICSI DURI, LANGGAK DAN MINAS, RIAUUR-Scientific Work Lecturer