Hutabarat, Olly SannyMuhidong, JunaidiPakiding, Fani Lande2016-03-012016-03-012016-03-01978-979-792-512-3wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/8010Terung belanda ( Cyphomaandra betacea) termasuk komoditi hortikultura unggulan dan tumbuh pada dataran tinggi. Buah matang yang sudah dipetik dan disimpan pada suhu kamar hanya dapat bertahan lima hari dan kemudian kualitas menurun, sehingga penanganan pasca panen yang tepat sangat dibutuhkan agar tidak merusak kualitas buah. Terung belanda sering mengalami kerusakan karena faktor fisiologis, mekanis, hama dan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisik meliputu distribusi berat, tingkat kekerasan bahan serta perubahan warna dengan waktu penyimpanan selama 7 hari pada suhu ruang (290 C) dan suhu dingin (90 C) sehingga dapat menjadi acuan dan referensi dasar untuk industry pengolahan terung belanda. Hasil penelitian menunjukkan distribusi berat terung belanda mendekati pola distribusi normal. Pengujian tingkat kekerasan tidak terlalu berpengaruh terhadap berat karena tidak memiliki suatu pola yang saling berhubungan. Pada proses pengamatan warna selama 7 hari dengan menggunakan photoshop dan munsell pada suhu ruang (290 C) maupun suhu dingin (90C) menunjukkan perubahan dari warna kuning kemerahan menjadi merah tua, namun buah yang disimpan pada suhu ruang mengalami kerusakan pada penyimpanan hari ke-4 dimana terjadi pengerutan sedangkan buah yang disimpan pada suhu dingin tidak mengalami kerusakan fisik. Warna Lab* selama proses penyimpanan mengalami perubahan, dimana warna awal terung belanda merah kekuningan berubah menjadi merah tuaenTerung belandaberattingkat kekerasan dan warnaKarakteristik Fisik Terung BelandaUR-Proceedings