Nurjanah, NurjanahYasir, Yasir2019-03-212019-03-212019-03-21978-602-14576-2-7wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id/handle/123456789/9636Minimnya kemampuan pemahaman masyarakat tentang pemberdayaan daerah tujuan wisata, minimnya kemampuan memanfaatkan teknologi, perencanaan yang tak berorientasi solusi (proyek), kebijakan yang berubah-rubah, fasilitas dan sarana prasarana yang bermutu rendah, menejemen yang tidak berorientasi base community, keterbatasan biaya pemeliharaan produk, ketidakjelasan pembinaan, kesalahan dalam menganalisa pasar, kesalahan posisioning destinasi/produk, rendahnya kualitas, kuantitas dan efektifitas promosi merupakan sedikit dari permasalahan umum pariwisata yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bentuk komunikasi pemberdayaan, media komunikasi yang digunakan, serta pandangan masyarakat tentang pentingnya perilaku masyarakat dalam pengembangan daerah sebagai desa wisata. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk komunikasi pemberdayaan dalam program pemberdayaan masayarakat sadar wisata adalah pendampingan dan penyuluhan, sosialisasi, pemberian fasilitas alat dan permodalan, membuat kampung nelayan, dan pengembangan desa wisata. Media komunikasi dalam program pemberdayaan masayarakat sadar wisata yaitu melaui media massa cetak, website, plang nama, baliho dan spanduk, kalender dan poster, film atau compact disk (CD). Sedangkan perilaku masyarakat dalam mengembangkan potensi daerah sebagai desa wisata yaitu peningkatan keterampilan nelayan dan keluarganya dalam mengelola hasil tangkapan, memperbaiki sikap yang merusak lingkungan dengan mensosialisasikan pentingnya menjaga kelestarian sumber daya alam serta peningkatan manajemen usaha dan diverifikasi usaha yang disertai penguatan ekonomi keluarga melalui usaha produktifenkomunikasi pemberdayaanpariwisatapemberdayaan nelayanKomunikasi Pariwisata Dalam Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Di Kecamatan BantanArticle