Widyaningsih, Tri DewantiAndrianty, Shelly2015-08-012015-08-012015-08-01978-979-792-512-3wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/7394Diabetes melitus ditandai dengan kondisi hiperglikemia dan dislipidemia. Kulit salak telah dibuktikan mengandung antioksidan yakni flavonoid, tannin dan sedikit alkaloid. Untuk memanfaatkan kulit salak dibuat teh herbal berbasis kulit salak. Pengujian in vivo dilakukan untuk mengetahui pengaruh terhadap glukosa darah dan profil lipid tikus wistar jantan diabetes melitus dengan induksi aloksan 80mg/kgBB. Penelitian terdiri dari 6 kelompok perlakuan yakni kontrol negatif, kontrol positif, kelompok pemberian teh herbal berbasis kulit salak 3,6ml/200gBB, kelompok pemberian teh herbal berbasis kulit salak 7,2ml/200gBB, kelompok pemberian filtrat kulit salak 7,2ml/200gBB dan kelompok pemberian glibenklamid 0,135mg/200gBB. Desain penelitian yang digunakan Pre and Post Test Only with Control Group dan pemilihan objek penelitian untuk pengelompokan dan pemberian perlakuan menggunakan Nested design 2 faktor. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan ANOVA, dan uji DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukan teh herbal berbasis kulit salak dosis 7,2ml/200gBB mampu menurunkan kadar glukosa darah sebesar 54,43%, total kolesterol sebesar 51,09%, kadar trigliserida sebesar 49,44%, kenaikan kadar HDL sebesar 41,65% dan penurunan kadar LDL mencapai 81,57%.endiabetes melitusteh herbal kulit salakkadar glukosa darahprofil lipidaloksanPengaruh Teh Herbal Berbasis Kulit Salak (Sallaca Edulis) Terhadap Kadar Glukosa Darah Dan Profil Lipid Tikus Wistar Jantan Diabetes Melitus Yang Diinduksi AloksanUR-Proceedings