Andrini, Fauzia2013-03-052013-03-052013-03-05wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id:80/handle/123456789/2425Infeksi luka pascaoperasi merupakan salah satu infeksi yang paling sering terjadi pada infeksi nosokomial. Penyebab terpenting dari infeksi ini adalah S.aureus. Penentuan strain S.aureus hanya dapat dilakukan secara genotipik, yaitu dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dengan menggunakan gen coa. Dilakukan pendeteksian strain S.aureus dengan metode konvensional pada isolat penderita dengan infeksi luka pascaoperasi dan didapatkan sebanyak 30 isolat yang positif S.aureus. Pada isolat-isolat tersebut dilakukan penentuan strain dengan cara mendeteksi gambaran hasil produk PCR dengan menggunakan gen coa, dan selanjutnya dilakukan prosentase tiap-tiap strain. Dari 269 penderita yang menjalani operasi 86 penderita (32%) mengalami infeksi luka pascaoperasi dimana 30 isolat (35 %) diantaranya disebabkan oleh S.aureus. Hasil PCR menunjukkan pita tunggal dan multipel dengan panjang antara 300 sampai 900 base pairs (bp). Infeksi luka pascaoperasi yang disebabkan oleh S.aureus pada penderita di ruang rawat bedah adalah disebabkan oleh 4 strain S.aureus yaitu strain 1 (1 pita, antara 800-900 bp) yaitu sebanyak 12 penderita (40 %), strain 2 (1 pita, mendekati 600 bp) sebanyak 11 penderita (36,7 %), strain 3 (A pita, mendekati 600 bp, antara 400-500 bp, mendekati 400 bp, mendekati 300 bp) sebanyak 5 penderita (16,7 %), dan strain 4 (2 pita, mendekati 300 bp, antara 400-500 bp) sebanyak 2 penderita (6,7 %).enMETODE PCR DENGAN MENGGUNAKAN GEN COA UNTUK MENDETEKSI STRAIN STAPHYLOCOCCUS AUREUS PADA INFEKSI LUK A PASCA OPERASI PENDERITA DI RUANG RAWAT BEDAHUR e-Research