PadilSunarnoKomalasariWidyandra, Yoppy2013-05-072013-05-072013-05-071907-0500wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id:80/handle/123456789/3254Perkebunan kelapa sawit setiap tahunnya mengalami peningkatan, begitu juga dengan produksi CPO yang terus meningkat seiring bertambahnya luas perkebunan sawit. Hal ini berdampak pada timbulan limbah padat sawit diantaranya adalah cangkang sawit. Pada penelitian ini digunakan cangkang sawit sebagai bahan baku pembuatan asap cair dan bentonit sebagai katalisnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pirolisis dan kondensasi. Mula-mula bentonit dipreparasi kemudian diaktivasi secara asam, cangkang sawit dijemur atau dipanaskan dibawah sinar matahari. Kemudian cangkang sawit di masukkan ke dalam reaktor sebanyak 250 gram dan katalis yang digunakan tetap sebanyak 36 gram (14,4%), suhu pirolisis 300 °C dengan waktu 0-180 menit. Asap yang keluar dari reaktor akan mengalir ke kondensor dan keluar menjadi asap cair. Langkah selanjutnya yaitu melakukan variasi terhadap rasio katalis terhadap cangkang sawit dengan waktu optimum yang diperoleh dari variasi waktu pirolisis sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum pembuatan asap cair menggunakan katalis bentonit yaitu waktu pirolisis 60 menit dengan rasio katalis 11% (% berat). Pada kondisi ini, kadar asam asetat sebesar 21,767% dan kadar fenol 5,532%. Rendemen asap cair pada permulaan waktu pirolisis mengalami peningkatan kemudian mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya waktu pirolisis.enasam asetatasap cairbentonitcangkang sawitfenolrendemenpirolisisPIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR DENGAN KATALIS BENTONIT: VARIABEL WAKTU PIROLISIS DAN RASIO KATALIS/CANGKANG SAWITUR-Proceedings