Rasyid, AnuarNasution, BelliYufrizal2012-12-052012-12-052012-12-05wahyu sari yenihttp://hdl.handle.net/123456789/894Program pengentasan kemiskinan tersebut tercakup dalam program K2I. Gizi Buruk adalah akibat kemiskinan masih terjadi di Provinsi Riau. Sebanyak 14 orang meninggal akibat Gizi Buruk di Provinsi Riau selama tiga tahun terakhir (2005-2007). Tujuan dari penelitian ini, adalah (1) untuk menganalisis efektivitas strategi komunikasi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam mendiftisikan informasi penanganan kasus Gizi Buruk pada masyarakat di Kota Pekanbaru, (2) untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam upaya mendifusikan informasi penanganan kasus Gizi Buruk pada masyarakat di Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode kuantitatif dan deskriptif Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengukuran data menggunakan skala kategori, dan Skala Likert sebagai berikut: peringkat 3 baik/ sering, 2 kurang baik/ jarang, 1 tidak baik/ tidak pemah. Analisis data dengan distribusi frekuensi, kemudian diklasifikasikan sebagai beikut: (a) baik/ efektif: 67% - 100%, (b) kurang baik/ kurang efektif: 33% - 66% dan (c). tidak baik/ tidak efektif: kurang/ di bawah dari 33% . Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam mendifusikan informasi penanganan kasus Gizi Buruk pada masyarakat di Kota Pekanbaru sudah efektif, yaitu 72 %. Faktor pendukung keefektivan strategi komunikasi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam mendifusikan informasi penanganan kasus Gizi Buruk pada masyarakat di Kota Pekanbaru adalah dukimgan dari pemerintah daerah melalui: (1) merupakan salah satu program pemerintah provinsi untuk memberantas kemiskinan (K2I), (2) mendapatkan anggaran dari belanja daerah, (3) mempunyai Puskesmas dan Puskesmas Rawat hiap serta Tenaga Penyuluh Gizi (TPG) di setiap kecamatan. Selanjutnya, Faktor penghambat keefektivan strategi komunikasi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam mendifusikan informasi penanganan kasus Gizi Buruk pada masyarakat di Kota Pekanbaru yaitu: (1) kurang respon atau tanggap dari keluarga yang bersangkutan, (2) tidak mau duoijuk ke rumah sakit imtuk memperoleh pelayanan yang lebih maksimal dan (3) kondisi ekonomi yang lemah.enEFEKTIVITAS STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KESEHATAN KOTA PEKANBARU DALAM MENDIFUSIKAN INFORMASI PENANGANAN KASUS GIZI BURUK PADA MASYARAKAT DI KOTA PEKANBARUArticle