Olivia, Monita2016-03-072016-03-072016-03-07978-979-792-636-6wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/8071Rawa gambut merupakan lingkungan tanah organik dengan kadar air tinggi, daya dukung rendah dan derajat keasaman tinggi. Struktur beton di lingkungan asam rentan mengalami kerusakan jangka panjang akibat asam-asam organik dan non-organik seperti asam humat dan asam sulfat dapat menyerang kalsium pada beton membentuk garam, meningkatkan porositas, menurunkan kekuatan beton, serta berpotensi mempercepat korosi tulangan pada beton. Ketahanan konstruksi di lingkungan asam, seperti tanah gambut, merupakan permasalahan infrastruktur dengan dampak signifikan karena material yang digunakan sebaiknya ekonomis dan memiliki durabilitas tinggi. Geopolimer dihasilkan dari proses geopolimerisasi bahan kaya silikat dan alumina, seperti abu terbang dan abu sawit, menggunakan larutan aktivator. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa material geopolimer memiliki sifat fisik dan mekanik yang sebanding dengan material berbasis semen OPC (Ordinary Portland Cement), serta tahan terhadap lingkungan agresif seperti suhu tinggi, lingkungan asam dan air laut. Tulisan ini mengkaji potensi geopolimer sebagai material untuk aplikasi infrastruktur di lingkungan asam rawa gambut. Material geopolimer memiliki ketahanan lebih tinggi terhadap lingkungan asam karena memiliki ikatan aluminosilikat yang stabil dan tidak mudah bereaksi langsung dengan senyawa asam di lingkungan gambut.enabu sawitabu terbangaluminosilikatasamgambutgeopolimerinfrastrukturGeopolimer Sebagai Material Infrastruktur Berkelanjutan Di Lingkungan GambutUR-Proceedings