Irwan, Irwan2018-02-212018-02-212018-02-21978-979-792-552-9wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id:8080/xmlui/handle/123456789/9233Kurikulum 2013 telah mulai diterapkan pada tahun 2013 untuk beberapa sekolah pilot, sedangkan penerapan secara nasional telah dilaksanakan pada tahun 2014 ini. Pendekatan yang digunakan pada Kurikulum ini adalah pendekatan saintifik dengan tahapan 5M (mengamati, menanya, mencoba, mengasosiai, dan mengkomunikasikan). Model pembelajaran yang disarankan pada kurikulum 2013 ini adalah problem based learning (PBL), project based learning (PjBL) dan discovery learning. Model penyelesaian masalah yang digunakan pada ketiga model ini adalah model penyelesaian masalah yang dikembangkan oleh Polya. Salah satu model penyelesaian masalah sebagai pengganti model Polya adalah model search, solve, create and share (SSCS). Model yang pertama kali diperkenalkan oleh Pizzini meliputi empat fase, yaitu pertama fase search yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah, kedua fase solve yang bertujuan untuk merencanakan penyelesaian masalah, ketiga fase create yang bertujuan untuk melaksanakan penyelesaian masalah, dan keempat adalah fese share yang bertujuan untuk mensosialisasikan penyelesaian masalah yang dilakukan. Dengan empat fase pada SSCS dan 5M pada pendekatan saintifik, maka dapat dikatakan bahwa model penyelesaian SSCS dapat diterapkan pada pembelajaran dengan kurikulum 2013 sebagai pengganti model penyelesaian masalah dari Polya.enpendekatan saintifikmodel penyelesaian Polyamodel penyelesaian masalah SSCSmodel penyelesaian masalah SSCSImplementasi Model Penyelesaian Masalah Search, Solve, Create and Share (SSCS) pada Pelaksanaan Pembelajaran dengan Kurikulum 2013Article