Ikhwan Siregar, Yusni2016-07-212016-07-212016-07-21978-979-792-675-5http://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/8489Sebagai daerah pemekaran baru, pembangunan di segala sektor terutama di daerah pesisir pantai terus berkembang di Kabupaten Kepulauan Meranti. Sementara industri sagu sebagai ciri khasnya juga terus meningkat produktifitasnya. Kegiatan tersebut diatas ditengarai meningkatkan dan mempengaruhi beban pencemaran perairan selat semitertutup Selat Air Hitam. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kesuburan perairan dari unsur hara, nitrat, phospat, silikat dan dikaitkan dengan kelimpahan komunitas diatom planktonic di perairan, yang selanjutnya sebagai indikator pencemaran perairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi unsur hara nitrat, fosfat dan silikat terdeteksi berturut turut; berkisar (187,5 – 262,5) μg/l, (28,8 – 241,2) μg/l, (30,4 – 32,9) μg/l. Kelimpahan diatom planktonik berkisar 3200 – 3467 sel/L yang terdiri dari 9 genera. Ditinjau dari Indeks diversitas H Shannon-Wiener, indeks keseragaman dan indeks dominansi, perairan telah mengalami tekanan pada tingkat sedang, tetapi kondisi masih seimbang dan tidak ada jenis yang mendominasi. Kadar nitrat, phospat dan silikat berkorelasi dengan kelimpahan diatom (p >0,05) di perairan Selat Air Hitam, Meranti Riau.en-USPencemarannitratfosfatsilikatdiatomSelat Air HitamANALISIS PENCEMARAN PERAIRAN SELAT AIR HITAM KEPULAUAN MERANTI, RIAUUR-Proceedings