Balatif, NurYuharmen2013-02-272013-02-272013-02-27wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id:80/handle/123456789/2375Tumbuhan Tahernaemoniana sphaerocarpa termasuk ke dalam famili Apocynaceae. Di daerah Kuantan Singingi, masyarakat menggunakannya sebagai obat antimalaria, sedangkan dari penelusuran literatur diketahui tumbuhan ini berkhasiat untuk mengobati kudis dan bisul. Dari hasii uji pendahuluan diketahui tumbuhan ini mengandung senyawa golongan terpenoid dan fenolik. Dari hasil isolasi buah tumbuhan 'fabernaemontana sphaerocarpa diperoleh 11 fraksi, yang telah dilakukan uji aktivitas antimikroba dengan metode difusi agar dan uji toksisitas dengan metode Bhrine Shrime Lethality (BSL) menggunakan Artemia salina Leach. Aktivitas antimikrobial ekstrak metanol dan hasil fraksinasinya pada konsentrasi 10% (b/v) dalam etanol absolut dapat menghambat pertumbuhan bakteri uji Bacillus subtilis dan Staphilococcus aureus. Sedangkan untuk Escherichia coli kecuali fraksi F-2 dan F-11 tidak aktif terhadap bakteri uji. Untuk bakteri B. subtilis diameter daerah hambatan tertinggi (15 mm) dihasilkan pada fraksi ke-4. Sedangkan untuk bakteri S. aureus fraksi ke-9 mempunyai diameter daerah hambatan terbesar, yaitu 14 mm. Untuk E. coli diameter daerah hambatan tertinggi (11 mm) dihasilkan oleh fraksi ke-10. Pada uji antijamur ekstrak metanol dan hasil fraksinasinya tidak satupun yang menunjukkan aktivitasnya. Hasil uji toksisitas pada ekstrak metanol dan 6 fraksi lainnya bersifat toksik terhadap larva udang, hal ini ditunjukkan dengan nilai LC5o<1000 ppm. Sedangkan fraksi 2,4, 6, dan 11 tidak bersifat toksik karena nilai LC5o>1000 ppm. Dari semua fraksi yang ada, fraksi 5 merupakan fraksi yang paling toksik, yang mempunyai nilai LC50 = 0,67 ppm.enUji Aktivitas Antimikrobial dan Toksisitas Metanol Buah tumbuhan Tabernaemontana Sphaerocarpa (apocynaceae)UR e-Research