Jalil, AshaluddinYesi2019-07-292019-07-292019-07-29978-602-14576-2-7wahyu sari yenihttps://repository.unri.ac.id/handle/123456789/9774Kebakaran hutan dan lahan merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan yang memiliki dampak negatif yang cukup dahsyat. Dampak kebakaran hutan diantaranya menimbulkan asap yang mengganggu aktifitas kehidupan manusia. Sebanyak empat provinsi menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Provinsi yang memberlakukan siaga kebakaran hutan meliputi Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah). Berbagai macam kesulitan dalam menangani bencana kebakaran hutan dan lahan terjadi di hampir seluruh titik kebakaran seperti halnya di Desa Lukun, membutuhkan keterlibatan dari seluruh pihak terutama mengantisipasi munculnya kembali bencana kebakaran pada musim kemarau. Tujuan penelitian: menganalisis peran serta lembaga sosial yang aktif dalam menangani bencana kebakaran serta bentuk integrasi sosial dalam menangani dan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di Lukun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai sebuah proses inquiry untuk memahami masalah kemanusiaan dan sosial didasarkan pada kerumitan yang kompleks, gambaran yang holistic. Informan diperoleh dengan teknik Purposive Sampling atau dilakukan berdasarkan tujuan tertentu, yaitu untuk memperoleh gambaran seluas-luasnya tentang bencana kebakaran hutan dan lahan beserta penanganannya. Informan dalam penelitian ini adalah tokoh-tokoh terkait dengan aparat pemerintah dari tingkat Desa dan Kabupaten, lembaga sosial penanganan bencana dan masyarakat. Kondisi sosial ekonomi yang mempengaruhi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Lukun adalah tingkat pendidikan, budaya membuka lahan dengan cara membakar, jenis pekerjaan, pendapatan dan luas lahan. Upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan oleh masyarakat dengan bergotong royong dan kerjasama antar lembaga untuk mematikan api dengan menggunakan alat-alat sederhana dan alat-alat semi mekanis. Kerjasama dari berbagai pihak kelompok masyarakat diantaranya adalah Manggala Agni Siak, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), MPA (masyarakat peduli api) desa, TNI-POLRI, BRG (Badan Restorasi Gambut), dan Akademisi-Universitas Riau.enintegrasikebakaranIntegrasi Sosial Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Kebakaran Di Desa Lukun Kabupaten Kepulauan MerantiArticle