Masykur HZPutri, R. Marwita SariSurya, Roberta Zulfhi2016-07-212016-07-212016-07-21978-979-792-675-5http://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/8491Kabupaten Indragiri Hilir memiliki luas kebun sagu 17.890 Ha, atau 3.05 % dari keseluruhan luas areal perkebunan di kabupaten Indragiri Hilir. Sebaran kebun sagu meliputi Kecamatan gaung anak serka, gaung, mandah dan Plangeran. Produksi sagu di Indragiri Hilir sebanyak 7032 ton pertahun. Sagu-sagu di Kabupaten Indragiri Hilir dijual dalam bentuk sagu basah dan sagu kering. Perusahaan pengolah sagu di Indragiri Hilir umumnya berada di sepanjang sungai sehingga limbah-limbahnya sebagian besar belum dikelola dan dibuang ke Sungai. Pada penelitian ini limbah sagu dijadikan bahan campuran pembuatan dodol sehingga limbah sagu dapat bermanfaat. Untuk mengetahui kandungan nutrisi pada dodol tersebut dilakukan uji protein, lemak, pati, serat kasar, selulosa, hemiselulosa dan lignin serta uji Organoleptik ampas sagu yang meliputi uji rasa, tekstur dan aroma. Ampas sagu dapat diolah menjadi makanan, hal ini dapat dilihat dari kandungan nutrisi yang terdapat pada ampas sagu tanpa fermentasi maupun dengan fermentasi. Secara organoleptik (tingkat kesukaan) dodol yang diolah dari ampas sagu dengan fermentasi ataupun tanpa fermentasi disukai panelis dari nilai rasa, tekstur dan aroma.en-USAmpas SaguKandungan NutrisiUji OrganoleptikPEMANFAATAN LIMBAH AMPAS SAGU SEBAGAI DODOLUR-Proceedings