Fadli, AhmadRahmi, Dwi YerlisHuda, FeblilPertiwi, Megawati Dwi2016-11-302016-11-302016-11-30wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/8817Microcarrier adalah matriks pendukung yang merupakan teknik kulturisasi sel di dalam bioreaktor.Seiring dengan perkembangan bioteknologi microcarrier menjadi teknologi yang penting untuk produksi vaksin, protein rekombinan, antibodi, enzim, dan hormon.Berdasarkan sifat fisiknya microcarrier dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu microcarrier padat dan microcarrier cair.Salah satu faktor penting dalam produksi microcarrier adalah material yang digunakan.Sumber material microcarrier dapat berupa material sintetis maupun biomaterial.Meskipun microcarrier dari material sintesis memiliki reproduktifitas dan sifat mekanis yang baik namun kurang dapat mengenali sel, yang berdampak pada adhesi dan pertumbuhan sel serta suhu sterilisasi yang tinggi.Selain itu microcarrier dapat berbentuk microporous ataupun macroporous.Microporous carrier memililki pori sangat kecil sehingga tidak bisa dimasuki oleh sel. Microporous carrier memungkinkan sel untuk membentuk lingkungan mikro di dalam beads.Namun ketika microcarrier ini sepenuhnya kofluen dapat terbentuk lingkungan yang berbeda di dalam dan di luar beads.Perkembangan terbaru dalam teknologi microcarrier adalah macroporous carrier. Ukuran pori rata – rata macroporuous carrier adalah 30 – 400 μm dengan porositas 60 – 99%. Pori yang besar ini memungkinkan sel dengan mudah masuk dan berkembang biak di dalam microcarrier. Melihat pentingnya teknologi microcarrier dalam bidang biomedis, maka pada makalah ini akan kami paparkan pengembangan microcarrier terbaru yang menggunakan bahan dasar keramik termasuk aplikasi microcarrier di dalam biomedik.enBioteknologiBiomaterialKeramikMacroporousMicrocarrierTeknologi Microcarrier di dalam Aplikasi Biomedik: ReviewUR-Proceedings