Fauzi, ManyukErmiyati2016-09-062016-09-062016-09-06978-979-792-243-6http://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/8657Daerah Aliran Sungai merupakan suatu sistem alam dengan curah hujan sebagai masukan dan aliran sebagai keluaran. Pada tingkat curah hujan tertentu, fungsi hidrologi berhubungan dengan kemampuan sistem DAS dalam hal: (a) transmisi air, (b) penyangga pada puncak kejadian hujan, (c) pelepasan air secara perlahan, (d) memelihara kua]itas air, dan (e) mengurangi perpindahan massa tanah, misatnya melalui longsor. Banyak persepsi publik dan kebijakan umum tentang perlindungan DAS, menginginkan adanya suatu kondisi (hutan) di daerah hulu dan menghubungkan setiap kejadian banjir dengan hilangnya tutupan hutan diperbukitan dan pegunungan. Adanya harapan yang berlebihan dan kurang realistis tentang dampak pengelolaan DAS telah memunculkan kebijakan yang memerlukan investasi besar seperti reboisasi, namun hasilnya masih kurang sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Disamping itu, pembentukan 'hutan alami' dengan cara reboisasi membutuhkan waktu yang tidak pendek, sehingga upaya lain harus dilakukan secara simultan. Bahwa salah satu upaya perbaikan lingkungan dan pencegahan terjadinya lahan kritis adalah melalui kegiatan pembuatan bangunan konservasi, dimana dalam elaksanaannya diarahkan untuk menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diterima oleh masyarakat.en-USKONSERVASIKONSEP KONSERVASI SECARA SIPIL TEKNIS GUNA MENCAPAI PRINSIP KEBERLANJUTAN DALAM PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAIUR-Proceedings