HermanFatonah, Siti2014-03-052014-03-052014-03-050215-2525wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/5789Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mulsa serbuk gergaji, rumput alang-alang dan serasah daun akasia terhadap kerapatan dan komposisi anakan gulma yang tumbuh, menentukan mulsa yang paling efektif mengendalikan gulma, dan menentukan komposisi gulma penyusunnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan maret sampai mei 2012, di kebun biologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau. Perlakuan terdiri dari lagan tanpa mulsa, lahan dengan mulsa serpihan kayu, rumput alang-alang dan daun Acacia mangium. Masing-masing perlakuan diulang lima kali. Masing-masing bahan organic tersebut disebarkan di atas permukaan tanah dengan ketebalan 5 cm pada tiap plot ukuran 1 cm2. Pengamatan dilakukan setiap 4 minggu sekali, yaitu 4 minggu 8 minggu, dan 12 minggu setelah pemberian mulsa. Hasil penelitian menunjukkan mulsa organic yang paling efektif mengendalikan gulma adalah daun akasia, dengan persentase penghambatan sebaran 54,22%. Gulma yang paling terhambat kemunculannya oleh mulsa daun akasia adalah gulma berdaun lebar. Pemberian mulsa daun akasia mampu mengubah komposisi gulma, dengan proporsi paling sedikit adalah gulma berdaun lebar, dan proporsi gulma berdaun sempit meningkat.enMulsa organikSerpihan kayuAcacia mangiumPengendalian gulmaPEMANFAATAN SERPIHAN KAYU, RUMPUT ALANG-ALANG (IMPERATA CYLINDRICAL (L). BEAUV.) DAN DAUN ACACIA MANGIUM WILLD. SEBAGAI MULSA ORGANIK UNTUK PENGENDALIAN GULMAUTILIZATION OF WOOD SHAVINGS, REED, AND ACACIA MANGIUM LEAF AS ORGANIC MULCH FOR WEED CONTROLUR-Scientific Work Lecturer