Anggraini, Dewi2013-03-262013-03-262013-03-26wahyu sari yenihttp://repository.unri.ac.id:80/handle/123456789/2696Mencuci tangan merupakan tindakan paling utama dalam mencegah infeksi rumah sakit dan mencegah penyebaran resistensi antimikrobial. WHO merekomendasikan penggunaan cairan pencuci tangan berbahan dasar alkohol sebagai antisepsis tangan rutin untuk sebagian besar situasi klinis. WHO merekomendasikan institusi kesehatan memproduksi sendiri cairan pencuci tangan sebagai alternatif jika produk komersial tidak tersedia atau terlalu memakan biaya. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan alkohol pencuci tangan berdasarkan formula WHO dan dilakukan pengujian daya antimikroba, serta acceptability dan tolearability kulit dari petugas kesehatan di Eka Hospital Pekanbaru dibandingkan dengan cairan pencuci tangan yang biasa mereka pakai sehari-hari. Rerata penurunan jumlah koloni dengan formula WHO adalah 3,09 x 103, sedangkan dengan isopropil alkohol 60% lebih baik yaitu 5,89 x 104. Cairan cuci tangan formula WHO yang dibuat pada penelitian ini acceptable dan tolerable berdasarkan kriteria yang ditentukan WHO dan lebih baik dibandingkan cairan cuci tangan komersil yang biasa dipakai di Eka Hospital Pekanbaru. Responden lebih banyak memilih cairan WHO dibandingkan produk komersil dengan perbandingan 87% dan 13%. Cairan pencuci tangan formula WHO yang diproduksi sendiri dapat dijadikan alternatif untuk menghemat biaya di sarana pelayanan kesehatan.encuci tanganhandrubformula WHODaya Antimikroba dan Perbandingan Acceptability serta Tolerability Cairan Pencuci Tangan Formula WHO dengan Cairan Pencuci Tangan KomersialUR e-Research