Produksi Asap Cair Sebagai Pengawet Bahan Pangan Pengganti Formalin Yang Berbasis Limbah Padat Sawit

No Thumbnail Available

Date

2013-01-12

Journal Title

Journal ISSN

Volume Title

Publisher

Abstract

Salah satu hal yang menghambat pemasaran sawit Indonesia di pasar Eropa adalah isu masaiah lingicungan. Kesan yang timbul bahwa industri sawit Indonesia merusak iingkungan sengaja dimunculkan oieh mereka sebagai alat untuk menerapkan trade barrier. Oieh sebab itu upaya perbaikan management harus diarahkan pada terbentuknya suatu sistem management. Lingkungan termasuk didalamnya teknik zero waste management (Dole. 1989) pada seluruh tahap kegiatan sampai dapat mencapai predikat ecolabelliiy. Salah satu ruang lingkup program untuk menghasilkan teknik zero waste adalah Memanfaatkan Limbah Padat Industri Sawit Menjadi Produk Yang Bernilai Ekonomis. Limbah padat sawit tersebut pada hakekatnya hanya limbah, ternyata merupakan sumber senyawa-senyawa yang penting dari hasil pirolisis konstituen kayu seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Kelompok-kelompok terpenting dari senyawa tersebut meliputi fenol, karbonil, asam, furan, alkohol, ester, lakton dan hidrokarbon aromatik polisiklik (Hamm,1977). Fenol mempunyai sifat antibakteri dan antioksidasi. Dua senyawa utama yang diketahui mempunyai efek bakterisidal / bakteriostatik adalah fenol dan asam-asam organik yang dalam kombinasinya, kedua senyawa tersebut bekerja sama secara efektif mengontrol pertumbuhan mikroba (Pszezola,1995). Yangjuga menarik, proses pirolisis komponen kayu yang dihasilkan akan mengandung senyawa karsinogenik (benzopyren) kira-kira 10 ppm atau lebih kecil, j'ika asap cair yang dihasilkan dilewatkan kolom adsorpsi. (Padil, 2005; Plascheke, 2003). Disamping itu yang menarik juga adalah asap cair yang digunakan pada konsentrasi 6,5 g/kg dapat memperpanjang fase lag S.aureus sejumlah lOVml selama 4 hari pada suhu 30°C (Maga,1987).Sedangkan menurut Freheim et al. (1980), asap cair dengan konsentrasi 1000 ppm dapat menghambat S.aureus, dengan konsentrasi 2500 ppm dapat menghambat E.coli dan dengan konsentrasi 10.000 ppm menghambat S.cerevisiae. Dan jika asap cair dikombinasikan dengan NaCl efektif dalam mencegah pertumbuhan dan produksi toksin spora Clostridium botulinum tipe A dan E pada beberapa spesies ikan yang disimpan pada suhu 25^C selama 7 dan 14 hari.

Description

Keywords

Citation

Collections