dc.contributor.author |
Putra, Geofrie Azarya |
|
dc.contributor.author |
Ediansjah |
|
dc.date.accessioned |
2016-03-08T03:21:11Z |
|
dc.date.available |
2016-03-08T03:21:11Z |
|
dc.date.issued |
2016-03-08 |
|
dc.identifier.isbn |
978-979-792-636-6 |
|
dc.identifier.other |
wahyu sari yeni |
|
dc.identifier.uri |
http://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/8087 |
|
dc.description.abstract |
Identifikasi modal parameter sebuah struktur bisa didapatkan melalui dua tahapan yaitu,
pengukuran di lapangan dan analisis data hasil pengukuran tersebut dengan menggunakan
metode analisis modal. Metode analisis modal dikelompokan menjadi dua yaitu, analisis modal
pada frequency domain dan analisis modal pada time domain. Salah satu metode analisis modal
pada time domain adalah Eigensystem Realization Algotrihm (ERA). Modal parameter struktur
yang dapat dicari adalah frekuensi alami, faktor redaman dan mode shape.Penelitian ini akan
mengidentifikasi parameter modal struktur dari Jembatan Siti Nurbaya, Padang. Proses
identifikasi menggunakan data pengukuran jembatan Siti Nurbaya yang kemudian dicari free
response-nya dengan Random Decrement Technique (RDT) lalu dicari modal parameter-nya
menggunakan ERA. Metode ERA pada penelitian ini menggunakan Single Input Single Output
(SISO). Validasi dari metode RDT-ERA dilakukan dengan mengidentifikasi modal parameter
yang berupa frekuensi alami dari benda uji yang berupa pelat tipis kantilever di laboratorium
yang kemudian dibandingkan dengan hasil analisis modal dengan Metode Elemen Hingga dan
Fast Fourier Transform (FFT).Validasi metode RDT-ERA di laboratorium menghasilkan error
di bawah 1% untuk nilai frekuensi alami sedangkan untuk mode shape didapatkan bentuk yang
tidak sesuai dengan hasil mode shape pada MEH. Dengan demikian, pada Jembatan Siti
Nurbaya digunakan metode RDT-ERA untuk mengidentifikasi frekuensi alami sedangkan
untuk mode shape digunakan metode Frequency Response. Analisis data pengukuran jembatan
Siti Nurbaya, baik itu frekuensi alami dengan RDT-ERA dan mode shape dengan Frequency
Response, menghasilkan nilai yang tidak konsisten. Hal ini diduga akibat data pengukuran
lapangan yang tidak dilakukan filtering terlebih dahulu. |
en_US |
dc.description.provenance |
Submitted by wahyu sari yeni (ayoe32@ymail.com) on 2016-03-08T03:21:11Z
No. of bitstreams: 1
049_GeofrieAzaryaPutra.pdf: 695774 bytes, checksum: bf889c32764c91fe5ff9886ff0acdef6 (MD5) |
en |
dc.description.provenance |
Made available in DSpace on 2016-03-08T03:21:11Z (GMT). No. of bitstreams: 1
049_GeofrieAzaryaPutra.pdf: 695774 bytes, checksum: bf889c32764c91fe5ff9886ff0acdef6 (MD5) |
en |
dc.description.sponsorship |
Annual Civil Engineering Seminar 2015, Pekanbaru |
en_US |
dc.language.iso |
en |
en_US |
dc.subject |
Analisis Modal |
en_US |
dc.subject |
Frekuensi |
en_US |
dc.subject |
Alami |
en_US |
dc.subject |
Mode Shape |
en_US |
dc.subject |
Sistem Identifikasi |
en_US |
dc.title |
Identifikasi Modal Parameter Struktur |
en_US |
dc.type |
UR-Proceedings |
en_US |