Abstract:
Lalat pengorok daun, Liriomyza spp,. merupakan hama eksotik yang
diperkirakan masuk ke Indonesia pada awal tahun 1990-an. Segera setelah itu,
Liriomyza meyebar ke berbagai sentra tanaman sayuran di seluruh Jawa, Sumatera
dan Sulawesi. Sekarang hama ini telah menyerang sentra produksi tanaman
sayuran di Simpang Tiga Pekanbaru. Serangan hama pengorok daun dapat
menimbulkan kerugian mencapai 70%. Pengendalian hama ini masih bertumpu
pada penggunaan insektisida yang mana dapat menimbulkan banyak dampak
negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies spesies lalat pengorok
daun dan parasitoidnya pada berbagai jenis tanaman sayuran di sentra produksi
tanaman sayuran Simpang Tiga Pekanbaru.
Penelitian dilakukan secara survei dengan mengambil daun dari berbagai
jenis tanaman sayuran di sentra produksi tanaman sayuran Simpang Tiga
Pekanbaru yang memperlihatkan gejala berupa korokan dan dibawa ke
laboratorium . Basil pengamatan ditampilkan ,dalam bentul tabel dan dianalisis
secara deskriptif.
Hasil penelitian yang dilakukan diketahui dua spesies lalat pengorok daun
telah menyerang pertanaman sayuran di Pekanbaru yaitu Liriomyza sativa yang
sangat polifag dan Liriomyza chinensis yang hanya khusus menyerang tanaman
bawang daun (monofag). Dismaping itu juga diperoleh tiga famili musuh alami
yakni parasitoid yang terdiri atas lima spesies, Hemiptarsenus varicornis,
Asecodes sp., Neocrysocharisj3ronotoma micrimorpha dan Ducnusa s'p.
Kelima parasitoid tersebut sangat berpotensi sekali untuk dikembangkan
dan digunakan dalam pengendalian hama terpadu (PHT) tanaman sayuran
sehingga akan menggurangi pemakaian insektida pada tanaman sayuran bahkan
nol insektisida.
Kelimpahan parasitoid lebih tinggi pada tanaman labu sehingga parasitoid
bekerja lebif efektif dengan memperlihatkan tingkat parasitisasi yang lebih tinggi
dibandingkan pada tanaman sayuran lainnya, karena tanaman yang lain masih
menggukan insektisida yang terjadwal dalam budidayanya.