Abstract:
Kefektifan temu kelas dalam menujang proses belajar mengajar sangat
bergantung pada pemahaman dan konsepsi dosen dengan mahasiswa terhadap arti
temukelas tersebut. Kesenjangan pengertian dapat menimbulkan frustasi di kedua
belah pihak. Proses belajar merupakan kegiatan terencana dan kuliah merupakan
kegiatan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap pengetahuan
sebagai hasil kegiatan belajar mandiri. Tingkat pemahaman mahasiswa akan
meningkat dengan cukup besar karena penjelasan dosen hanyalah unuk
mempeijelas apa yang sudah dipahami oleh mahasiswa.
Untuk itu dibuat kesepakatan dosen dengan mahasiswa dalam bentuk
Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dan Satuan Acara Pengajaran
(SAP) merupakan keharusan dalam melakukan pengajaran. Dengan adanya
kesepakatan ini tersirat bahwa dosen dan mahasiswa harus memegang buku
materi dan acuan yang sama, sehingga temu kelas diartikan sebagai ajang berbagi
pengetahuan dan pengalaman.
Selanjutnya variabel bebas dalam penelitian ini adalah perencanaan proses
belajar mengajar, buku acuan dan tugas-tugas mahasiswa. Sedangkan variabel
terikat adalah hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Ilmu Kependudukan.
Adapun alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah : ujian (test),
quiz dan tugas, ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Jika dibandingkan
dengan hasil ujian kolektif mata kuliah Ilmu Kependudukan Tahun Ajaran
2000/2001 dan Tahun Ajaran 2001/2002, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
secara umum terdapat kenaikan prestasi mahasiswa Tahun Ajaran 2001/2002 dan
Tahun Ajaran 2000/2001.