Abstract:
Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu tanaman kacangkacangan
yang penting di Indonesia karena merupakan sumber protein dan lemak
nabati yang relatif aman bagi kesehatan dan harganya terjangkau. Kedelai telah
lama dikenal dan dikonsumsi dalam beragam produk makanan, seperti tahu,
tempe, tauco, kecap dan susu kedelai. Menurut Suprapto (2002) biji kedelai
mengandung protein 40-45%, karbohidrat 24-36%, lemak 18%, kalsium, asam
amino, vitamin A dan B, fosfor, besi, kadar air sekitar 10-11%, dan kalori 330 kal.
Seiring pertambahan jumlah penduduk, kebutuhan rata-rata kedelai di
Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2007 konsumsi kedelai nasional mencapai
2,20 ton/tahun. Produksi dalam negeri hanya mampu mencukupi 35-40% dari
jumlah tersebut sehingga kekurangannya dipenuhi dari impor (Marwoto dan
Suharsono, 2008). Produktivitas kedelai di Provinsi Riau mengalami penurunan
pada tahun 2007 yaitu sebesar 0,64 ton/ha bila dibandingkan dengan produktivitas
kedelai pada tahun 2006 yaitu sebesar 1,05 ton/ha (Biro Pusat Statistik Provinsi
Riau, 2009).