Abstract:
Bubur pisang mengandung amilase, maltase dan glukoamilase yang dapat
digunakan untuk sakarifikasi pati. Untuk dapat memanfaatkan enzim-enzim ini dalam
campuran kasar, tanpa pemumian masing-masing enzim pada proses yang mahal atau
panjang, tetapi tetap menghilangkan senyawa-senyawa inhibitor enzim seperti senyawa
fenolik, bubur pisang diamobilkan dalam butiran Ca-alginat. Sistem amobil Musa
paradisiace var. Barangan digunakan untuk hidrolisis pati jagung, singkong dan kentang,
pada kondisi temperatur, pH, dan agitasi optimal yang diperoleh dari studi sebelumnya
menggunakan pati sagu {(Metroxylon sp.) Pada penelitian ini, ditentukan konsentrasi
substrat optimum untuk hidrolisis pati terlikuifikasi dari jagung, tapioca, dan kentang,
dengan menentukan nilai konstanta Michaelis-Menten (KM)» dan mengasumsikan bahwa
konsentrasi optimal untuk reaksi adalah dua kali dari nilai KM- Penelitian ini juga
menentukan waktu optimal untuk proses sakarifikasi. Konsentrasi gula p)ereduksi
ditentukan dengan metode Nelson-Somogyi, dan konsentrasi glukosa ditentukan dengan
metode Glucose Oxidase - Parahydroxybenzene Sulphonate Aminoantipynne
Peroxydase {GOD-PAP). Nilai K M untuk sakarifikasi dari pati terlikuifikasi jagung,
singkong dan kentang, secara berturut-turut adalah 1,9%, 4 , 9 % , dan 0,5%. Waktu
sakarifikasi optimum untuk pati jagung adalah 108 jam, singkong 7 2 jam, dan kentang 8 4
jam. Rendemen dihitung sebagai persen gula reduksi atau glukosa yang diperoleh dari
berat pati semula. Rendemen gula pereduksi adalah 4 7 % , 3 1 % dan 6 8 % untuk masingmasing
pati jagimg, singkong dan kentang. Rendemen glukosa adalah 2 8 % , 4 % dan 3 9 %
untuk masing-masing jagung, singkong dan kentang. Rendemen tertinggi diperoleh dari
pati kentang, yang lebih tinggi secara nyata 0?<0,05) dari pati jagung, ataupun kentang.