Abstract:
Cara belajar mahasiswa di perguruan tinggi sangat menentukan dalam
mcraih kebcrhasilan. Sistcm SKS yang ditcrapkan sejak tahun 1979
mengharuskan mahasiswa memprogram belajarnya lebih efisien sehingga
diharapkan mereka dapat selesai dal^tn waktu yang singkat dan hasil yang baik.
Pcnclitian ini untuk mcngctahui scjauh mana hubungan antara pengelolaan
belajar (learnng management) dan hasil belajar yang ditunjukkan pada IPK
mahasiswa jiirusan PMIPA FKIP Universitas Riau. Pengelolan belajar
dinyatakah d^lam nilai atau bobot 1 sampai 5 yang menunjukkan bahwa
mahasiswa mulai dari tidak pernah (bobot 1), jarang (bobot 2) kadang-kadang
bobot (3), sering (bobot 4) dan selalu (bobot 5) melakukan aktifitas akademik
tatap muka, terstruktur dan mandiri. Masing-masing aktifltas akademik ini
dirinci dalam bentuk pertanyaan dalam sebuah angket yang diisi oleh
respondeti yahg terdifi dari mahaiswa Program Studi Kimia, Fisika dan biologi
pada semester 3,5 dan 7. Hasil belajar masing-masing mahasiswa adalah Indek
Perstasi kottlulatif (iJ*k). Hasil analisa regresi linier mnyatakan bahwa
pengelolaan belajar mahssiw^ jurusan PMIPA dun juga niasing-masing
Program Studi Fisika, Kittiia dan Biologi tidak berhubuttgan secara siknifkan
terhadap hasil belajarnya. Ini berarti bahwa mahasiswa yang selalu melakukan
aktiHtas akademik bclum tentu mcmiliki IPK yang tinggi, sebaliknya mahaiswa
yang jarang mlakukan aktifltas akademik tidak selalu mempunyai IPK
rcndah. Tidak siknifltannya hubungan antara pegelolaan belajar dan hasil
belajar kemungkinan disebabkan oleh belum maksimalnya system SKS
dilaksanakan; metode pengumplan data belum sempurnai, dan cara belajar
mahasiswa belum tepat. Untuk penelitian yang akan datang pelu melakukan
metoda direct observatiott (pengamatan langsung) terhadap aktifltas akademik
mahasiswa dan juga doscn disamping metode kucsoner.