Abstract:
Lidah buaya (Aloe vera L. wehb) merupakan salah satu komoditi hortikultura
yang sangat potensial dan mempunyai prospek baik untuk dikembangkan di
Indonesia termasuk di Riau yang mempunyai luasan tanah histosol besar yaitu 40 %.
Tanaman lidah buaya sangat cocok bila di budidayakan pada tanah histosol dan hal
itu sudah di buktikan di Potianak, Kalimantan Barat yang tumbuh baik hingga 0.8-L5
kg/ pelepah daun segar. Tiga jenis tanaman lidah buaya yang dibudidayakan secara
komersial, yaitu aloe barbadensis yang berasal dari amerika, aloe ferok berasal dari
afrika, dan aloe sinansis berasal dari asia yaitu china. Dari ketiga jenis tanaman lidah
buaya, aloe barbadensis adalah yang terbaik karena lebih tahan terhadap hama dan
penyakit, berukuran besar dibandingan dengan jenis yang lain.
Basil olahan pelepah lidah buaya telah merambah pasar ekspor di Hong
Kong, Malaysia, sebagai minuman segar atau bahan baku kosmetika. hasil olahan
pelepah lidah buaya, mulai dari minuman segar siap saji, tepung, dodol, teh lidah
buaya, pasta gigi, dan berbagai kosmetika. Indonesia pada ini masih mengimport
lidah buaya dalam bentuk powder, aloe soap, sari aloe, dan sebagainya; hingga saat
ini belum ada data yang pasti mengenai kebutuhannya, akan tetepi terlihat akan
kebutuhan dari waktu kewaktu penggunaan.