Abstract:
Pengendalian hayati dengan memanfaatkan agens hayati merupakan inti dari Pengendalian Hama
Terpadu (PHT), berpotensi untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimiawi sintetik,
sehingga sistem pertanian berkelanjutan dapat dipertahankan. Pengendalian hayati di Indonesia
sebenarnya telah lama dilakukan, bahkan sebelum berkembangnya penggunaan pestisida sintetis.
Pengendalian hayati mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kebaikannya : 1) selektifitas
yang tinggi dan tidak menimbulkan hama baru; 2) organisme yang digunakan sudah ada di alam;
3) organisme yang digunakan dapat mencari dan menemukan hama sendiri; 4) organisme yang
digunakan dapat berkembangbiak dan menyebar dengan sendirinya; 5) hama tidak menjadi
resisten; 6) pengendalian dapat berjalan dengan sendirinya; dan 7) tidak ada pengaruh samping
yang buruk seperti pada penggunaan pestisida. Kelemahannya: 1) pengendalian berjalan lambat; 2)
hasilnya tidak dapat diramalkan; 3) sukar dan mahal untuk pengembangan dan penggunaannya;
dan 4) pelaksanaannya memerlukan pengawasan pakar.