Abstract:
Sektor rumah tangga merupakan pemakai energi terbesar setelah sektor industri.
Konsumsi energi untuk sektor rumah tangga di Indonesia 75% bersumber dari
biomassa. Biomassa pada sektor rumah tangga digunakan untuk memasak pada
kompor tradisional. Kompor gasifikasi adalah teknologi pemanfaatan biomassa sebagai
bahan bakar. Limbah industri kayu olahan berpotensi dijadikan sumber energi alternatif
pada kompor gasifikasi untuk memenuhi kebutuhan memasak pada sektor rumah
tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah kayu
dan variasi ukuran terhadap unjuk kerja kompor gasifikasi. Kompor gasifikasi yang
digunakan yaitu kompor gasifikasi PP-Plus. Limbah kayu yang dipilih yaitu akasia, balam
dan kulim. Metoda pengujian mengikuti prosedur water boiling test (WBT), selain itu
temperatur nyala api dan waktu operasi kompor menjadi parameter unjuk kerja
kompor gasifikasi PP-Plus. Kadar air untuk setiap biomassa antara 11-20% basis basah.
Efisiensi termal kompor gasifikasi PP-Plus yang dihasilkan sekitar 10% hingga 31%.
Efisiensi termal tertinggi diperoleh mengunakan kayu balam yaitu 31,44% dan efisiensi
termal terendah dihasilkan mengunakan kayu kulim yaitu 10,46%. Kompor gasifikasi PPPlus
menghasilkan fire power antara 2,42 sampai 7,17 KWth. Temperatur nyala api
maximum yang dihasilkan kompor yaitu 8240C mengunakan kayu balam. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa limbah kayu olahan memiliki unjuk kerja yang bagus
pada kompor gasifikasi PP-Plus.