dc.description.abstract |
Perkembangan industri kelapa sawit dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan
yang sangat pesat. Namun seperti dua sisi mata uang, dampak positif dari perkembangan juga
diikuti dampak negatif terhadap lingkungan akibat dihasilkannya limbah industri dari hasil
pengolahan sawit. Saat ini diperkirakan jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh industri minyak
sawit di Indonesia mencapai 28,7 juta ton/tahun. Penanganan limbah cair industri minyak sawit
dapat dilakukan dengan proses anaerob menggunakan bioreaktor hibrid bermedia batu.
Bioreaktor hibrid anaerob merupakan penggabungan antara sistem pertumbuhan tersuspensi dan
sistem pertumbuhan melekat. Media pelekatan mikroorganisme yang digunakan adalah batu. Batu
dipilih karena batu relatif murah, kuat, mudah didapat, tahan terhadap tekanan dan memiliki luas
permukaan perunit volume yang tinggi. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penyisihan kandungan padatan limbah cair sawit meliputi TS, TVS, TSS dan VSS. Variabel proses
yang diamati adalah laju alir umpan yang masuk ke bioreaktor. Laju alir yang diberikan adalah
2,5 L/hari, 3,3 L/hari, 5 L/hari, dan 10 L/hari dengan kondisi operasi pada pH 6,0 ± 0,2 dengan
suhu 35 ± 1 0C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya effisiensi penyisihan kandungan
padatan TSS sebesar 51,66% dan kandungan VSS sebesar 76,79% dengan laju alir 2,5 L/hari.
Hasil ini menunjukkan bahwa sistem bioreaktor hibrid bermedia batu baik dalam mencegah
kehilangan biomassa anaerob dan mampu digunakan untuk mengolah limbah cair industri kelapa
sawit. |
en_US |