DSpace Repository

Kembali Ke Pertanian Dalam Penanggulangan Kemiskinan Di Riau (Upaya Mengembalikan Kemandirian Masyarakat Pedesaan)

Show simple item record

dc.contributor.author Sutikno, Agus
dc.contributor.author Rifai, Ahmad
dc.date.accessioned 2013-04-23T01:30:26Z
dc.date.available 2013-04-23T01:30:26Z
dc.date.issued 2013-04-23
dc.identifier.other wahyu sari yeni
dc.identifier.uri http://repository.unri.ac.id:80/handle/123456789/2972
dc.description.abstract K2I diminta Fokus ke Pertanian, begitu judul berita yang menarik pada Riau Pos Kamis 26 Juli 2007, halaman 24. Adalah salah seorang anggota DPR RI asal pemilihan Riau Azwar Ches Putra mengemukakan hal tersebut. Suatu hal yang sangat tepat jika pemikiran tersebut dapat dirumuskan dalam implementasi pembangunan Riau ke depan. Komitmen tersebut sudah dicetuskan melalui penetapan Rencana Strategis Provinsi Riau 2004-2008, yang mengarahkan kembali pembangunan Riau ke pertanian. Banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam mengembalikan prioritas pembangunan Riau kembali ke pertanian. Salah satunya adalah tidak tepat menjadikan sektor industri sebagai leading sector pasca lepasnya Batam dari bahagian Provinsi Riau setelah terbentuknya Provinsi Kepulauan Riau. Secara nasional revitalisasi sektor pertanian juga menjadi satu poin penting dalam arah pembangunan nasional. Paling utama adalah karena potensi pertanian yang dimiliki Riau menjadi modal dasar pembangunan ekonomi daerah. Cukup banyak alasan menjadikan sektor pertanian sebagai sektor utama dalam pembangunan Riau. Indikator ekonomi makro Riau menunjukkan bahwa peranan sektor pertanian semakin penting, yang ditunjukkan oleh kinerja sektor pertanian dengan perkembangan yang semakin baik, dengan pertumbuhan sebesar 6,37% pada periode 2000-2004, dan memberikan kontribusi yang semakin meningkat terhadap total PDRB Riau, yaitu dari 14,01% pada tahun 2000 menjadi sebesar 16,59% tahun 2004. Peran penting sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi Riau juga ditunjukkan oleh banyaknya penduduk yang bekerja di sektor pertanian, yaitu sebanyak 996.371 orang (47,72%) penduduk Riau yang berusia 10 tahun ke atas (BPS, 2005). Sejalan dengan tahapan-tahapan perkembangan ekonomi maka kegiatan jasa-jasa dan usaha berbasis pertanian (agribisnis) semakin meningkat. Artinya penduduk yang menyandarkan kehidupannya pada sektor pertanian juga semakin banyak. en_US
dc.description.provenance Submitted by wahyu sari yeni (ayoe32@ymail.com) on 2013-04-23T01:30:26Z No. of bitstreams: 1 agus sutikno.pdf: 98236 bytes, checksum: bf6e3d65cc009a07d0dcd5a459abb8b3 (MD5) en
dc.description.provenance Made available in DSpace on 2013-04-23T01:30:26Z (GMT). No. of bitstreams: 1 agus sutikno.pdf: 98236 bytes, checksum: bf6e3d65cc009a07d0dcd5a459abb8b3 (MD5) en
dc.language.iso en en_US
dc.title Kembali Ke Pertanian Dalam Penanggulangan Kemiskinan Di Riau (Upaya Mengembalikan Kemandirian Masyarakat Pedesaan) en_US
dc.type UR e-Research en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account