Fishery Product Technology
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/9906
2024-03-29T10:12:56Z
2024-03-29T10:12:56Z
ASTAXANTHIN
Karnila, Rahman
Heriasyah, Ivan
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/9968
2021-06-17T03:58:51Z
2020-08-01T00:00:00Z
ASTAXANTHIN
Karnila, Rahman; Heriasyah, Ivan
Astaxanthin merupakan karotenoid utama pada
organisme aquatik seperti udang, kepiting, ikan salmon,
dan lobster. Pada beberapa organisme tersebut diketahui
bahwa astaxanthin memiliki fungsi biologis yang
esensial yaitu pigmentasi, perlindungan terhadap efek
sinar UV, perlindungan terhadap oksidasi asam lemak
esensial tubuh, berhubungan dengan respon sistem imun,
komunikasi, dan reproduksi (Lorenz dan Cysewski,
2000).
Seperti karotenoid pada umumnya, astaxanthin
(3,3’-dihidroksi-β, β-karoten-4,4’-dion) tersusun atas 40
atom karbon terhubung dengan ikatan tunggal dan
rangkap yang membentuk rantai fitoen. Struktur ini
sangat berguna pada saat transfer dan disipasi energi
serta memberi karakter warna khusus
BUKU REFERENSI
ASTAXANTHIN
Dr. Ir. Rahman Karnila, M.Si
Ivan Heriasyah, S.Pi
ISBN: 978-623-93688-9-0
Desain Sampul : Oceanum Press
Diterbitkan oleh:
Oceanum Press
Gedung Marine Center Lt 2
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau
Kampus Binawidya Km. 12,5 Simpang Baru 28293
Pekanbaru, Riau
email: oceanumpress@gmail.com
Copyright © Oceanumpress, 2020
Cetakan Pertama, Agustus 2020
53+vi hlm: 21 cm
2020-08-01T00:00:00Z
ASAM AMINO BEBAS KULIT TERIPANG PASIR
Karnila, Rahman
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/9967
2021-06-17T03:53:25Z
2020-07-01T00:00:00Z
ASAM AMINO BEBAS KULIT TERIPANG PASIR
Karnila, Rahman
Dewasa ini, salah satu permasalahan nasional di
bidang kesehatan adalah peningkatan penderita penyakit
Diabetes Melitus (DM). Survei WHO berdasarkan laporan
Departemen Kesehatan RI (2005) menunjukkan bahwa DM
di Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar di dunia setelah
India, Cina dan Amerika Serikat. Prevalensi diabetes di
Indonesia terus meningkat secara nyata, yaitu 8.4 juta jiwa
tahun 2000 dan jika tidak ditangani dengan baik diperkirakan
menjadi 21.3 juta jiwa tahun 2030 (Wild et al. 2004). Fakta
menunjukkan bahwa 90% penderita DM tergolong DM tipe
2, terutama disebabkan oleh modifikasi gaya hidup seperti
pola makan yang tidak sesuai dan aktivitas fisik yang tidak
cukup (Karnila 2012).
Di sisi lain, Indonesia merupakan salah satu negara di
dunia yang memiliki sumberdaya hayati yang sangat kaya
dan beragam, baik untuk wilayah darat maupun laut,
sehingga dikenal sebagai negara mega biodiversity. Salah
satu kekayaan tersebut adalah hasil laut seperti teripang yang
dapat dimanfaatkan sebagai biofarmaka dan sebagai
makanan kesehatan, serta sebagai bahan baku berbagai
industri. Hal tersebut disebabkan oleh kandungan proteinnya
yang tinggi yaitu 60-70% pada kondisi kering, serta tersusun
atas beberapa asam amino spesifik (Karnila et al. 2011a).
MONOGRAF
ASAM AMINO BEBAS KULIT
TERIPANG PASIR
Dr. Rahman Karnila, S.Pi, M.Si
ISBN: 978-623-94943-8-4
Diterbitkan oleh:
Oceanum Press
Gedung Marine Center Lt 2
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau
Kampus Binawidya Km. 12,5 Simpang Baru 28293
Pekanbaru, Riau
email: oceanumpress@gmail.com
Copyright © Oceanumpress, 2020
Cetakan Pertama, Juli 2020
69+ x hlm: 23 cm
2020-07-01T00:00:00Z
TRANSPORTASI IKAN HIDUP
Karnila, Rahman
Dewita, Dewita
Sari, Ira
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/9966
2021-06-17T03:47:05Z
2019-10-01T00:00:00Z
TRANSPORTASI IKAN HIDUP
Karnila, Rahman; Dewita, Dewita; Sari, Ira
eningkatan pendapatan dan kesejahteraan penduduk, menyebabkan konsumen semakin selektif dalam menentukan kualitas ikan yang akan dikonsumsi. Salah satu jaminan yang pasti bagi konsumen akan ikan segar adalah apabila dapat menerima ikan dalam keadaan hidup.
Dewasa ini, permintaan konsumen akan komoditas perikanan dalam bentuk hidup semakin besar dan berkembang, terutama untuk jenis-jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi seperti lobster, udang, ikan karang, dan beberapa jenis ikan air tawar.
Adanya permintaan konsumen akan ikan hidup ini menimbulkan permasalahan baru yaitu bagaimana memenuhi permintaan konsumen yang mempunyai jarak yang cukup jauh dan sumber ikan tersebut terutama untuk tujuan ekspor. Untuk mengatasi permasalahan tersebut beberapa tindakan perlu dilakukan untuk melahirkan teknologi baru dalam pengangkutan ikan hidup.
Kondisi ini didukung pula oleh adanya persaingan perdagangan ikan segar di pasar internasional yang dirasakan semakin keras dan ketat, serta diramalkan persaingan ini akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. Untuk meningkatkan daya saing ekspor ikan segar di pasar internasional tersebut, berbagai usaha telah dilakukan, salah satu diantaranya adalah perubahan ekspor ikan dalam bentuk beku atau segar (mati) menjadi dalam bentuk segar dan hidup. Salah satu alasan penting pengeksporan ikan dalam bentuk hidup ini adalah harganya mencapai 3 hingga 4 kali harga ikan mati.
Buku Ajar
TRANSPORTASI IKAN HIDUP
Penulis :
Dr. Rahman Karnila, S.Pi, M.Si
Prof. Dr. Dewita, MS
Ir. N. Ira Sari, M.Si
Tengku Muhammad Ghazali, S.Pi, M.Si
Sampul dan Tata Letak : Rahman
Diterbitkan Oleh UR Press, Oktober 2019
Alamat Penerbit
Jl. Pattimura No. 9, Gobah Pekanbaru 28132, Riau, Indonesia
e-mail: unri_press@yahoo.co.id
ANGGOTA IKAPI
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
Dilarang mengutip atau memperbanyak
sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penulis
Isi di luar tanggung jawab percetakan
Cetakan Pertama : Oktober 2019
ISBN 978-623-255-005-6
2019-10-01T00:00:00Z
Pangan Fungsional Pada Hasil Perikanan
Karnila, Rahman
Putra, Mhd. Ridho
Bintang, M. Irwan Sapta Purna
Amri, Ulil
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/9965
2021-06-17T03:38:51Z
2020-03-01T00:00:00Z
Pangan Fungsional Pada Hasil Perikanan
Karnila, Rahman; Putra, Mhd. Ridho; Bintang, M. Irwan Sapta Purna; Amri, Ulil
Diperkirakan saat ini jumlah organisme yang hidup di lautan mencapai 13.000 spesies ikan, 50.000 spesies moluska dan 1.000 spesies chephalopoda (Venugopal, 2010). Organisme lautan termasuk ikan dan invertebrata laut mengandung senyawa nutrisi dan fungsional yang baik untuk kesehatan (Larsen et al., 2011). Senyawa-senyawa tersebut bersumber dari antara lain protein, lemak, vitamin, mineral, karotenoid, omega-‐3, taurine, dll (Soccol and Oetterer, 2003; Venugopal, 2010; Kadam and Prabhasankar, 2010; Larsen et al., 2011). Senyawa fungsional tersebut dimanfaatkan dalam pangan fungsional dalam bentuk makanan maupun minuman.
Tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan menyebabkan terjadinya perubahan pola makan dimana masyarakat cenderung lebih memilih makanan alami dan sehat yang berfungsi untuk mencegah atau mengobati penyakit. Hal tersebut telah menempatkan produk pangan fungsional sebagai trend produk pangan masa kini dan mendorong berbagai pihak industri baik industri farmasi maupun industri pangan mengarah pada konsep “ Healthy, Functional and Satisfied Foods” dalam menghasilkan produk-produknya (Hariyadi, 2006).
Buku Referensi
Pangan Fungsional
Pada Hasil Perikanan
Penulis:
Dr. Rahman Karnila, S.Pi, M.Si
Mhd. Ridho Putra, S.Pi
M. Irwan Sapta Purna Bintang, S.Pi
Ulil Amri MC, S.Pi
Sampul dan Tata Letak : Ulil Amri
Diterbitkan oleh UR Press, Maret 2020
Alamat Penerbit
Jl. Pattimura No. 9, Gobah Pekanbaru 28132 Riau, Indonesia
e-mail: unri_press@yahoo.co.id
ANGGOTA IKAPI
Hak Cipta dilindungi Undang Undang
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi
buku ini tanpa izin tertulis dari penulis
Isi di luar tanggung jawab percetakan
Cetakan pertama : Maret 2020
ISBN 978-623-255-009-4
2020-03-01T00:00:00Z