2.Peranan Riset Dalam Menigkatkan Mutu Pendidikan Untuk Menuju Universitas Risethttps://repository.unri.ac.id/handle/123456789/56132024-03-29T02:37:52Z2024-03-29T02:37:52ZPENGEMBANGAN, PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA SMA DALAM RANGKA MENUNJANG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2004Holiwarni, Bettyhttps://repository.unri.ac.id/handle/123456789/62032014-05-20T19:00:38Z2014-05-20T00:00:00ZPENGEMBANGAN, PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA SMA DALAM RANGKA MENUNJANG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2004
Holiwarni, Betty
Sesuai dengan amanat Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1999-2004, Depdiknas menetapkan
kebijakan untuk menyempurnakan Kurikulum 1994 menjadi Kurikulum 2004 yang dikembangkan
berbasis kompetensi, dan diberlakukan mulai awal tahun pelajaran 2004/2005.
Pendidikan berbasis kompetensi adalah pendidikan yang menekankan pada kemampuan
yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan. Kompetensi lulusan suatu jenjang
pendidikan, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, mencakup komponen pengetahuan,
keterampilan, kecakapan, kemandirian, kreativitas,kesehatan, akhlak, ketakwaan, dan
kewarganegaraan (Depdiknas, 2003).
Implikasi penerapan pendidikan berbasis kompetensi adalah perlunya pengembangan silabus dan
sistem penilaian yang menjadikan peserta didik mampu mendemonstrasikan pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan mengintegrasikan life skill (kecakapan
hidup).
Evaluasi setahun pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), nyatanya masih tahap
sosialisasi. Salah satu penyebab belum maksimalnya pelaksanaan KBK adalah karena konsep KBK itu
sendiri belum dipahami dengan jelas oleh kalangan pendidik. Para penatarpun dalam menatar masih
beda pendapat tentang KBK, apalagi bagi guru- guru yang akan melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan KBK di kelas
2014-05-20T00:00:00ZPENGOLAHAN LIMBAH CAIR EMULSI MINYAK DENGAN MEMBRAN ULTRA FILTRASI SISTEM ALIRAN CROSS-FLOWSyarfihttps://repository.unri.ac.id/handle/123456789/55232014-02-17T04:18:34Z2014-02-06T00:00:00ZPENGOLAHAN LIMBAH CAIR EMULSI MINYAK DENGAN MEMBRAN ULTRA FILTRASI SISTEM ALIRAN CROSS-FLOW
Syarfi
Minyak mesin pemotong (Cutting oil) merupakan salah satu jenis emu lsi minyak yang paling
penting karena banyak digunakan dalarn kegialan-kegialan induslri dan bengkeJ yang berhubungan
dengan pengerjaan logam seperti pemberian alur (screwing) atau pengikisan (grinding). Kegiatan
semacam ini dapat kita jumpai antara lain pada industri otomotif, industri pembuatan kabel atau
kawat Jogam, dan industri manufaktur. Emulsi minyak pada kegiatan ini berlungsi untuk menahan
panas yang timbul akibat terjadi kontak antara atat pemotong dengan potongan logam.
EmuJsi minyak mengandung air sekitar 90-95% dan seJebihnya terdiri dari berbagai macam
jenis campuran minyak (minyak, mineral, hewani, nabati, sintetik, alkohol, senyawa anti korosi,
lubricant, dan senyawa additif lainnya).
Efektifitas emulsi minyak akan berkurang setelah sekian Jamadipakai dan perJu diganti dengan
yang baru secara pcriodik, sehingga limbah emulsi minyak yang dihasilkan setiap tahunnya akan
sangat besar. Jika hal ini tidak ditangani dengan baik, maka akan terjadi pencemaran lingkungan.
2014-02-06T00:00:00ZAspek Biologi Makanan dan Morfometrik Saluran Pencernaan Ikan Buntal Pisang (tetraodon lunaris) Dari Sungai Ibu Mandah Indragiri Hilir, Riau (biology aspect and morphometric of the digestive apparatus of the puffer fish (tetraodon lunaris) from ibu mandah river, indragiri hilir, riau)Yusfiatihttps://repository.unri.ac.id/handle/123456789/5372014-02-17T04:18:52Z2012-11-13T00:00:00ZAspek Biologi Makanan dan Morfometrik Saluran Pencernaan Ikan Buntal Pisang (tetraodon lunaris) Dari Sungai Ibu Mandah Indragiri Hilir, Riau (biology aspect and morphometric of the digestive apparatus of the puffer fish (tetraodon lunaris) from ibu mandah river, indragiri hilir, riau)
Yusfiati
Aspek biologi mengenai makanan dan morfometrik saluran pencemaan ikan buntal pisang (Tetraodon
lunaris) telah diteliti di Sungai Ibu Mandah Indragiri Hilir, Riau. Penelitian ini meliputi analisis isi lambung dan
beberapa parameter saluran pencernaan. Makanan alami yang terdapat dalam lambung ikan buntal pisang terdiri
dari kelompok Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Chlorophyceae, Desmidiaceae, Eugleno phyceae, Pyrophyceae,
Chrysophyceae, Entomostraca, Rhizophoda, Rotatoria, Rotifera, Ciliata, potongan ikan, udang, kerang, kepiting
dan siput. Analisis frekuensi kehadiran dan kepadatan relatif yang tertinggi adalah kelompok Bacilloriophyceae,
Cyanopyceae, Chlorophyceae, Desmidiaceae, potongan ikan, Entamostraca dan potongan siput. Ikan buntal
pisang jantan dan betina adalah omnivora berdasarkan panjang ususnya, dimana. panjang ususnya ikan jantan
adalah 1,5-2,0 kali panjang tubuhnya dan ikan betina adalah 1,3-2,3 kali panjang tubuhnya. Rasio berat lambung,
panjang usus, rasio panjang usus dan rasio ISI (Intestinal Somatic Index) memiliki korelasi positif dengan
panjang total tubuh ikan buntal pisang. Kebiasaan makanan ikan akan mempengaruhi panjang usus dan panjang
tubuh ikan tersebut.
2012-11-13T00:00:00ZANALISA KIMIA JANGKRIK K A L U N G ( GriHus testaceus) SEBAGAI BAHAN B A K U INDUSTRI PANGAN DAN FARMASIA., YelmidaSulistyatI P, IsYusnimarhttps://repository.unri.ac.id/handle/123456789/5352014-02-17T04:19:28Z2012-11-12T00:00:00ZANALISA KIMIA JANGKRIK K A L U N G ( GriHus testaceus) SEBAGAI BAHAN B A K U INDUSTRI PANGAN DAN FARMASI
A., Yelmida; SulistyatI P, Is; Yusnimar
Jenis jangkrik yang paling popular dimasyarakatadalah jangkrik kalung. Masyarakat mengena! jangkrik
hanya sebagai hewan aduan bagi anak - anak dan untuk pakan burung atau ikan. Untuk mengoptimalkan
kegunaan jangkrik, telah dilakukan analisa kandungan kimia terhadap kadar protein, lemak dan karbohidrat dari
jangkrik. Pada tahap awal, jangkrik dijadikan dalam bentuk tepung, selanjutnya dianalisa kandungan kimia
tepung jangkrik tersebut. Hasil analisa diperoleh kadar protein jangkrik 67,77 % , lemak 23,21 % dan karbohidrat
5,86 %. Untuk penentuan jenis asam amino penyusun protein tepung jangkrik, analisa dilanjutkan secara
kromatografi cair tekanan tinggi (HPLC). Lima belas jenis asam amino telah ditemukan, dimana asam amino
alanin mempunyai kadar yang paling tinggi yaitu 7,72 %. Analisa terhadap lemak jangkrik, dilakukan secara
kromatografi gas (GC), dan ditemukan empat komponen utama penyusun lemak jangkrik. Diduga, keempat
jenis senyawa ini termasuk kelompok hormon steroid yang terdapat dalam lemak jangkrik.
2012-11-12T00:00:00Z