Browsing by Author "Yazid, Tantri Puspita"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
Item Local-Face and Mixed-Race in Femina Magazine and Nova Tabloid: Hybridity and Mimicry in Beauty and Daily Products in Indonesia's Advertisements(2015-01-31) Yazid, Tantri Puspita; Lestari, YayukThis article compares ads of beauty products featured by mixed-race models and ads of daily products (da1lv consumption) featured by local-look models in Indonesian women's magazines. By using semiotic approach, in th1s context I have tried to 1dent1fy hybnd1ty and mimicry in Royco Mama Lemon. Scotch Bnte. Lux, Mane-France and Ponds ads and then related the findinqs to whiteness and consumption There seems to be un1form1tv in perceivinq beauty by makinq Western woman as the reference. and the mixed-ra;e that phys1callv resembles much more closely the appearance of Western woman can therefore be dominant in beauty products ads M1m1crv and hvbnditv that I find 1n most ads 1s presented 1n different wavs. Dallv products tend to use metaphors to represent hvbnd1tv whereas beautv products employ m1xed-raced models as the element of hybrid. However, the ambival ence inherent in hybrid enables mixed-race to im1tate and to be imitated at the same t1me. In this context, the hybnd imitates a Western woman as theoriginal and then the hybrid is Imitated by the local face to become a hybrid. The difference of treatment of dallY and beauty products can be seen in the women's role and how they consume the products in both types of ads While it 1s evident that ads of da1lv product fort1fv the position of local women 1n domestic affairs. the mixec-race women as the imitation of Western women are stereotyped as women of freedom and beauty. This strengthens the connotation of Western lifestyle that tends to live in glamour leisure, and wealth.Item Local-Face and Mixed-Race in Femina Magazine and Nova Tabloid: Hybridity and Mimicry in Beauty and Daily Products in Indonesia’s Advertisements(2016-11-14) Yazid, Tantri PuspitaThis article compares ads of beauty products featured by mixed-race models and ads of daily products (daily consumption) featured by local-look models in Indonesian women’s magazines. By using semiotic approach, in this context I have tried to identify hybridity and mimicry in Royco, Mama Lemon, Scotch Brite, Lux, Marie-France and Pond’s ads and then related the findings to whiteness and consumption. There seems to be uniformity in perceiving beauty by making Western woman as the reference, and the mixed-race that physically resembles much more closely the appearance of Western woman can therefore be dominant in beauty products ads. Mimicry and hybridity that I find in most ads is presented in different ways. Daily products tend to use metaphors to represent hybridity whereas beauty products employ mixed-raced models as the element of hybrid. However, the ambivalence inherent in hybrid enables mixed-race to imitate and to be imitated at the same time. In this context, the hybrid imitates a Western woman as the original and then the hybrid is imitated by the local face to become a hybrid. The difference of treatment of daily and beauty products can be seen in the women’s role and how they consume the products in both types of ads. While it is evident that ads of daily product fortify the position of local women in domestic affairs, the mixed-race women as the imitation of Western women are stereotyped as women of freedom and beauty. This strengthens the connotation of Western lifestyle that tends to live in glamour, leisure, and wealth.Item Pemanfaatan Website Sebagai Media Komunikasi Untuk Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus Pada Portal Pemerintah Provinsi Riau Terkait Bencana Kabut Asap)(2016-01-07) Yazid, Tantri Puspita; Nurjannah; Susanti, HeviWebsite dan portal pemerintah, merupakan wujud dari pengaplikasian tata kelola pemerintah yang berbasis internet ini. Idealnya, seluruh informasi yang dibutuhkan masyarakat dikomunikasikan melalui website dan portal tersebut, termasuk perkembangan informasi terkait bencana kabut asap di Provinsi Riau. Namun, sejauh mana pemerintah memanfaatkan website dan portal tersebut sebagai media komunikasi kepada masyarakat? Mampukah website dan portal pemerintah ini menghantarkan pemerintah Provinsi Riau mencapai Good Governance (tata kelola pemerintbsiyah yang baik)? Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Kualitatif, dengan pendekatan Studi Kasus, dan dengan teknik pengumpulan data melalui Wawancara, serta Pengamatan Langsung. Ditunjang dengan mengacu pada konsep Komunikasi Vitual, akan melihat sejauh mana website dan portal pemerintah dimanfaatkan menjadi media komunikasi kepada masyarakat. Website pemerintah Provinsi Riau yang dikelola oleh Diskominfo telah bertransformasi dengan baik. Keinginan pemerintah memberikan pelayanan publik yang terbaik dapat dilihat dari ketersediaan informasi yang diberikan melalui website. Namun, informasi mengenai bencana kabut asap masih sedikit diulas dalam portal www.riau.go.id. Bagaimana kebijakan dan penanggulangan nya, serta informasi terkait bencana tersebut tidak banyak di ulas. Padahal dalam portal telah disediakan fitur tersendiri. Berbeda denagn website mediacenter. Pesan yang disampaikan terkait bencana kabut asap lebih banyak diulasa dalam website www.mediacenter.riau.go.id. Masyarakat pengguna masih belum banyak yang mengetahui keberadaan website pemerintah. Sehingga lebih memilih membaca media sosial sebagai referensi informasi. Pemanfaatan website sebagai media komunikasi untuk mewuudkan good governance, berdasarkan konsep e-gov baru sampai pada tahap publish. Karena kedua website belum menyediakan fitur chat online. Sehingga membuat komunikasi dua arah yang terjadi tidak langsung dapat ditanggapi. Grunig menyebut berada pada tahap two-way assymetrical model. Dimana telah terjadi partisipasi atau interaksi duara arah antara sumber dan penerima, namun feedback masih lambat. Diharapkan pemerintah bisa mengoptimalkan kelebihan dari komunikasi virtual, sehingga tata kelola pemerintah yang baik dapat terwujud melalui implementasi website pemerintah.Item PENGELOLAAN WEBSITE SEBAGAI E-GOVERNMENT OLEH PEMERINTAH KOTA PEKANBARU DALAM PENYAMPAIAN INFORMASI BAGI MASYARAKAT(2014-05-20) Yohana, Nova; Yazid, Tantri Puspita; Wirman, WellyWebsite pemerintah daerah merupakan salah satu penerapan electronic government (e-gov) sebagai implementasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology) dalam pemerintahan. Kota Pekanbaru telah menerapkan konsep e-gov melalui pengelolaan situs web Pemerintah Kota Pekanbaru dengan domain www.pekanbaru.go.id sebagai media baru (new media) untuk menyampaikan informasi dan layanan bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini menjelaskan tahapan dan tujuan pengelolaan website dan menganalisis faktor-faktor yang menjadi penghambat pengelolaan website Pemerintah Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan pencarian di Internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan pengelolaan website dengan domain www.pekanbaru.go.id pada tahapan publikasi, interaksi, dan transaksi telah dilakukan namun pengelolaannya belum maksimal. Selain itu tujuan pengelolaan website pemerintah kota Pekanbaru sebagai implentasi e-goverment memiliki: Manfaat sebagai sarana publikasi yang cepat dalam penyampaian informasi belum dapat dirasakan secara menyeluruh oleh masyarakat melalui hasil kerja bagian pengolahan data elektronik (PDE) Sekretariat Kota Pekanbaru. Efisiensi dalam layanan informasi kurang cepat dan berita kurang update. Partisipasi sebagai betuk komunikasi dua arah berjalan lambat, fitur yang disediakan hanya untuk menampung saran yang membangun bukan keluhan. Transparansi dalam memberikan informasi kepada masyarakat yang mengacu pada Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 masih ada pro dan kontra. Manajemen perubahan dalam bentuk kontrol dan monitoring yang ketat dalam praktik pengelolaan website dengan sistem E-Government belum berjalan. Pengelolaan Website sebagai implementasi e-Government di Kota Pekanbaru belum dapat berjalan secara maksimal karena terdapat faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi perkembangan pengelolaannya. Saran yang dapat diberikan guna meningkatan kualitas pengembangan pengelolaan website sebagai e-Government di Kota Pekanbaru antara lain peningkatan jumlah sarana prasarana infrastruktur, peningkatan SDM pegawai melalui pelatihan, serta sosialisasi secara kontinyu kepada masyarakat tentang keberadaan website sebagai e-Government dan pemanfaatannya dan political will.Item TELKOMSEL FRIDAY MOVIE MANIA : MANAJEMEN PR MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN DI PEKANBARU(2017-04-05) Yazid, Tantri Puspita; Nur, Dian NovitaSaat ini, salah satu media komunikasi yang dianggap paling efektif adalah telepon seluler. Keberadaan telepon seluler tidak bias lepas dari operator seluler. Ibarat surat dan prangko, telepon seluler aka nada arti nya sebagai medi akomunikasi kalau sudah ada kartu dan pulsa yang berasal dari operator seluler. Telkomsel, sebagai salah satu operator seluler tertua di Indonesia dan masuk tujuh besar dunia dalam perkembangan nya, tidak hanya berorientasi pada profit, namun juga loyalitas pelanggan. Strategi yang dilakukan dalam mempertahankan pelanggan adalah melalui manajemen public relations. Dimana manajemen telah memberikan kontribusi yang besar dalam penerapan public relations. Untuk mempertahankan loyalitas pelanggan, dalam fungsi manajmeen public relations, salah satu nya melalui program Friday movie mania. Dimana program di tujukan bagi para pelanggan telkomsel. Program yang dilakukan berhasil untuk mempertahankan loyalitas pelanggan Telkomsel